Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tahu Bulat yang Cabuli Bocah di Kembangan Jadi Tersangka

Kompas.com - 07/09/2023, 10:18 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang tahu bulat berinisial AR (26) ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan anak perempuan berinisial AI (5) di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Hal ini disampaikan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Barat AKP Reliana, setelah polisi menangkap AR pada Senin (28/8/2023).

"Sudah (ditetapkan tersangka)," ujar Reliana melalui pesan singkat, Kamis (7/9/2023).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan menjelaskan, pengungkapan kasus bermula ketika korban bercerita kepada orangtuanya.

Menurut dia, mulanya korban membeli tahu bulat pada 21 Agustus 2023 sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, pelaku menggenggam dan menarik tangannya.

Baca juga: Bocah Perempuan di Kembangan Diduga Dilecehkan Tukang Tahu Bulat

"Kemudian terlapor jongkok dan mencium tangan korban. Setelah itu terlapor memegang korban dari luar celana," ungkap Andri saat dihubungi secara terpisah.

Pelaku kemudian melancarkan aksi bejatnya terhadap bocah tersebut.

"Sehingga korban menangis dan mengadukan perbuatan terlapor kepada orangtuanya (ibu korban)," jelas Andri.

Mendengar anaknya mengadukan peristiwa pencabulan itu, orangtua AI lantas melapor ke Polres Metro Jakarta Barat. Polisi pun merespons aduan ini dengan melakukan penangkapan terhadap pelaku.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun tentang Perlindungan Anak.

Sebelumnya diberitakan, PG (25), ibu korban, mengatakan peristiwa pelecehan terjadi di dekat rumahnya.

Baca juga: Alami Trauma, Bocah Korban Pencabulan Kakek di Cibubur Diberi Pendampingan Psikologis

"Tanggal 21 Agustus, si anak cerita ke aku. Dia cerita katanya jajan, 'terus aku dicium itunya (kemaluan) sama tukang tahu bulat' begitu," kata PG saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/8/2023).

Dari pengakuan korban, pelecehan terjadi sebanyak dua kali. Pelaku juga sempat mencium tangan AI di sebuah gang sepi ketika korban membeli tahu bulat.

"Pertamanya sebelum tanggal 21 dia pernah cerita dicium tangannya. Tgl 21 dia cerita lagi, dicum itunya, baru saya langsung cari orangnya," tutur PG.

Ibu dua anak ini pun meminta kepada AI untuk menunjuk siapa pelaku yang diduga melecehkannya. Kemudian, pada Senin (28/8/2023) PG meminta agar anaknya itu membeli tahu bulat yang dijual A. Korban AI saat itu ditemani oleh ayah dan kakeknya.

"Terus di tempat jualannya itu langsung ditanya sama ayahnya, 'Yang ini bukan orangnya?', si anak mengatakan 'iya', begitu. Langsung (pelaku) dibawa ke pos RW," papar dia.

PG menyebut, anaknya juga telah mendapatkan pendampingan dari Unit PPA Polres Metro Jakarta Barat. Dia pun berharap agar pelaku dihukum berat atas perbuatannya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com