Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Rumah Reyot di Menteng yang Direnovasi Pemprov DKI, Kini Berdiri Kokoh…

Kompas.com - 10/09/2023, 13:37 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan renovasi gratis kepada tujuh keluarga yang kediamannya tergolong kumuh dan tidak layak huni.

Bantuan lewat program bertajuk "Bebenah Kampung" itu diberikan kepada warga di Jalan Matraman Dalam, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Kompas.com mengikuti kegiatan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi dua dari tujuh rumah yang telah selesai direnovasi, Minggu (10/9/2023).

Rumah-rumah yang direnovasi secara gratis itu berada di tengah permukiman padat penduduk. Jalan menuju lokasi rumah itu adalah gang-gang sempit yang lebarnya kurang lebih 1 meter.

Baca juga: Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 7 Rumah Kumuh di Menteng

Tembok satu bangunan dengan yang lainnya menempel. Pintu rumah yang satu dengan lainnya juga berhadapan.

Di setiap tembok rumah yang mendapatkan bantuan terdapat foto yang bangunan sebelum dan sesudah direnovasi.

Perbedaan mencolok begitu terlihat antara kondisi bangunan sebelumnya dengan bentuk rumah yang saat ini berdiri.

Bagian dalam rumah kumuh warga Jalan Pegangsaan Dalam, Menteng, Jakarta Pusat usai mendapatkan bantuan renovasi program Bebenah Kampung Pemprov DKI Jakarta, Minggu (10/9/2023).KOMPAS.com/Tria Sutrisna Bagian dalam rumah kumuh warga Jalan Pegangsaan Dalam, Menteng, Jakarta Pusat usai mendapatkan bantuan renovasi program Bebenah Kampung Pemprov DKI Jakarta, Minggu (10/9/2023).
Sebelum direnovasi, tembok rumah dari batako tak dilapisi lagi oleh semen, apalagi diwarnai cat. Rumah tampak kumuh dari bagian depan maupun dalam.

Bagian atapnya tampak berlubang di beberapa bagian, karena genting yang sudah tidak lagi lengkap. Sebagian besar bambu penyangga atap juga patah dan keropos.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Lebih Baik dari Kemarin, tapi Masih Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Kini, bangunan rumah-rumah tersebut terlihat kokoh setelah dibangun ulang secara keseluruhan. Bagian temboknya dicat warna putih dan abu-abu.

Masing-masing rumah memiliki ruang tamu dengan dua sampai tiga kamar tidur, dan satu kamar mandi.

Di bagian dapur terdapat wastafel dan tempat cuci piring permanen yang dindingnya dilapisi keramik.

Terdapat pula jendela berukuran cukup besar yang memungkinkan cahaya masuk ke ruang tamu.

Heru Budi berharap, warga yang rumahnya telah direnovasi dapat menjaga dan merawat tempat tinggalnya sebaik-baiknya.

"Rumah tidak hanya tempat berlindung, tetapi tempat tumbuh kembang anak-anak dan keluarga kita. Kondisi rumah yang tidak layak, berisiko pada proses pertumbuhan anak-anak. Karena itu, kepedulian terhadap kebersihan juga perlu selalu diterapkan," kata Heru Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com