Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senja Kala Pasar Tanah Abang, Dihadapkan Pilihan Bertahan atau Gulung Tikar...

Kompas.com - 14/09/2023, 09:13 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang kian sepi.

Meski Pasar Tanah Abang disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, pedagang di sana justru terancam gulung tikar.

Hal itu terlihat ketika Kompas.com berkunjung pada Rabu (13/9/2023). Aktivitas pembeli di pasar itu memang sepi.

Baca juga: Disebut yang Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Tanah Abang Kini Sepi Pembeli

Di blok B pasar Tanah Abang, banyak pedagang yang berdiam diri menunggu pembeli datang.

Ketika selasar di lantai lower ground (LG) akses timur blok B pasar dilewati, hanya segelintir toko yang didatangi pembeli.

Pedagang-pedagang di sana banyak yang berdiam diri, tetapi tak sedikit pula yang mencoba menyibukkan diri.

Ada yang sekadar bermain ponsel, ada pula yang menyapa para pengunjung yang melintas di depan mereka. Ucapan khas mereka lontarkan tatkala ada pengunjung yang lewat.

"Mampir kak, boleh lihat-lihat saja," ucap salah satu pedagang di sana, saat Kompas.com melintas di depan kiosnya.

Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Tanah Abang Dulu Raup Rp 3 Juta per Hari, Kini Sepi dan Banyak Toko Bangkrut

Kondisi tak jauh berbeda juga terlihat di lantai ground atau lantai G. Di lantai yang menjajakan pakaian wanita, remaja, dan anak itu, pedagang juga banyak yang melamun.

Mereka menunggu dan berharap ada pembeli yang mau mampir ke kiosnya.

Sunyinya suasana pasar membuat suara eskalator yang berdecit terdengar jelas ketika Kompas.com naik tiga lantai di atas lantai G atau tepatnya lantai 3A.

Di sana terlihat banyak toko yang tutup. Rolling door putih yang menutup toko-toko pakaian anak di sana terlihat kusam dan berdebu.

Baca juga: Kronologi Kebakaran Pasar Inpres Tanah Abang yang Hanguskan Ratusan Kios

Banyak pedagang gulung tikar

Galih Budi (23), pedagang di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat saat ditemui Kompas.com di tokonya yang berada di lantai 3A blok B, Pasar Tanah Abang, Rabu (13/9/2023). Ia mengeluhkan kondisi pasar Tanah Abang yang kini kian sepi.KOMPAS.com/Joy Andre T. Galih Budi (23), pedagang di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat saat ditemui Kompas.com di tokonya yang berada di lantai 3A blok B, Pasar Tanah Abang, Rabu (13/9/2023). Ia mengeluhkan kondisi pasar Tanah Abang yang kini kian sepi.

Seorang pedagang bernamA Galih Budi (23), membenarkan Pasar Tanah Abang kini sepi pembeli.

Pedagang pakaian anak di blok B lantai 3A ini mengatakan, kondisi ini membuat beberapa toko terpaksa tutup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com