Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapel Digeruduk Warga, Jemaat GBI Bukit Cinere: Kami Hanya Ingin Ibadah

Kompas.com - 17/09/2023, 17:42 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Arief Syamsul, seorang anggota majelis atau pengurus Kapel GBI Cinere Raya menyayangkan tindakan massa yang menggeruduk dan menolak keberadaan Kapel GBI Bukit Cinere.

Sebagai informasi, puluhan warga menggeruduk Kapel yang terletak di Jalan Bukit Cinere Raya, Gandul, Kota Depok, Sabtu (16/9/2023) kemarin. Massa menolak adanya aktivitas keagamaan di ruko tersebut.

Arief menyatakan jemaat tidak berharap apa-apa. Mereka hanya ingin beribadah dengan tentram.

Baca juga: Pelarangan Ibadah Diduga Terjadi di Depok, Warga Geruduk Kapel

"Kami enggak punya niat apa-apa, mau beribadah saja," kata Arief saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Bumi Pusaka Cinere, Depok, Minggu (17/9/2023).

Arief pun menyatakan bahwa sebelum memutuskan untuk menggunakan ruko tersebut, pihak Kapel GBI Cinere Raya sudah lebih dahulu menaati persyaratan yang diminta.

Persyaratan itu antara lain meminta tanda tangan ke pejabat sekitar untuk menggelar aktivitas keagamaaan, yang sebenarnya tak perlu dipenuhi.

Baca juga: Kronologi Kapel di Depok Ditolak lalu Digeruduk Warga

"Sejak dua bulan lalu kami kontrak itu tempat. Renovasi dan mengurus persyaratan ke RT, RW, Lurah dan Camat, yang sebetulnya itu tidak perlu, karena kami ini Kapel, bukan gereja," jelas Arief.

"Semua kami penuhi, saya dapat semua (tanda tangan persetujuan). Tapi menurut mereka (Lurah, Camat dan LPM) selalu merasa kurang," ucap dia melanjutkan.

Arief berujar, permasalahan itu sudah mereda setelah warga dan pihak GBI Bukit Cinere menggelar pertemuan.

Baca juga: Depok Disebut Kota Paling Intoleran, Wakil Wali Kota: Selama Saya Menjabat, Tak Ada Persoalan Intoleransi

Pertemuan itu bahkan dihadiri oleh aparat keamanan pada Minggu (17/9/2023) pagi. Hasilnya adalah kegiatan ibadah bisa dilanjutkan dan tidak boleh ada warga yang menolak aktivitas Kapel.

"Sambil melaksanakan kegiatan ibadah, Pak Gembala (pemimpin GBI Bukit Cinere), diminta untuk menyelesaikan administratif," jelas Arief.

Arief sendiri berharap agar seusai pertemuan tersebut, jemaat bisa kembali beribadah dengan tenang.

"Harapan saya semua berjalan lancar dan kita akan menjadi rukun antarumat beragama. Jadi, ya kita menjadi Depok sebagai kota yang toleran," harap Arief.

Baca juga: Lihat Umat Gereja Ibu Teresa Kehujanan Saat Ibadah, Pj Bupati Bekasi: Saya Terenyuh...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com