Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresahkannya 2 Kelompok Remaja yang Tawuran di Cakung: Saling Serang Pakai Sajam sampai Botol Bensin Berapi

Kompas.com - 18/09/2023, 10:03 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran dua kelompok remaja terjadi di Jalan Dr Soemarno, Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (17/9/2023) dini hari.

Seorang saksi mata bernama Bisman (27) mengungkapkan, tawuran yang dilakukan dua kelompok remaja itu berjumlah sekitar 30 orang terjadi

"Satu kelompok bawa sajam (senjata tajam), satu kelompok tangan kosong. Yang bawa sajam naik motor dari arah Kantor Wali Kota," ujar Bisman di lokasi, Minggu.

Kronologi

Baca juga: Tawuran Pecah di Dekat Kantor Wali Kota Jakarta Timur

Bisman menjelaskan, mulanya kelompok remaja yang membawa sajam datang berboncengan menggunakan sepeda motor.

Saat melintas di depan tempat Bisman bekerja, yakni sebuah tempat cuci mobil dan kafe 24 jam, kelompok remaja itu langsung memarkirkan motor secara asal.

Kemudian, mereka langsung mengeluarkan sajam berupa celurit dan parang.

Pada saat yang bersamaan, kelompok remaja yang satunya tiba-tiba keluar dari gang dekat Bisman bekerja.

"Saya lagi jaga, lagi duduk di depan, langsung saya kabur ke dalam (teras kafe). Takut jadi korban salah sasaran," ucap Bisman.

Karena sebagian besar area tempatnya bekerja adalah area luar ruangan, Bisman masih bisa menyaksikan aksi tawuran yang berlangsung.

Baca juga: Bukan Bom Molotov, Remaja yang Tawuran di Cakung Bawa Botol Bensin Berapi

Dua kelompok remaja itu saling berhadapan dan melempar ancaman. Remaja yang membawa sajam turut menunjukkan apa yang dibawa kepada lawannya.

"Mereka saling ancam, saling maju-maju. Tapi ya begitu saja, enggak ada yang saling serang pakai sajam. Cuma maju mundur saja, enggak ada korban," tutur Bisman.

Lempar bensin berapi

Bisman menjelaskan, ada beberapa remaja yang melemparkan sejumlah botol beling berisi bensin berapi dan petasan.

Ia mendengar lima kali suara lemparan botol bensin berapi dan satu kali lemparan petasan.

Terkait pelaku pelemparan botol bensin berapi dan petasan, Bisman tidak bisa memastikannya.

Sebab, ada kemungkinan yang melakukan pelemparan adalah kelompok remaja yang membawa sajam, atau yang datang dengan tangan kosong.

Lebih lanjut, Bisman mengatakan bahwa aksi tawuran ini tidak berlangsung lama. Para remaja itu juga membubarkan diri dengan saling kejar ke arah Flyover Pondok Kopi.

Baca juga: Cerita Bisman Baru Kerja Sehari Langsung Jadi Saksi Tawuran, Lihat Remaja Saling Serang

"Mereka kabur sendiri. Sekitar 10 menit kemudian, polisi datang pakai motor patroli. Mereka tanya, ada tawuran katanya. Pada jawab iya, tapi enggak lama tawurannya," kata Bisman.

(Penulis: Nabilla Ramadhian | Editor: Ihsanuddin, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com