Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Gorong-gorong di Kebon Jeruk Jadi Polemik, Disebut karena Miskomunikasi

Kompas.com - 19/09/2023, 13:38 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik antara warga dengan perusahaan swasta soal pembangunan gorong-gorong di RT 004, RW 002, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, disebut terjadi karena miskomunikasi.

Saluran air itu dianggap dibangun secara sepihak, termasuk di tanah milik warga bernama Rafael.

Lurah Kedoya Selatan Aryan Syafari menjelaskan, kesalahpahaman terjadi karena surat izin pembangunan tak sampai ke tangan pemilik tanah.

Baca juga: Warga Kebon Jeruk Tolak Proyek Gorong-gorong Dekat Rumahnya, Sebut Itu Dibangun Sepihak

"Surat ini isinya untuk menyelesaikan apabila di warga ini ada yang terganggu yang secara fisik bangunan atau lingkungannya itu mereka akan ganti," ujar Aryan saat ditemui di Kedoya Selatan, Senin (18/9/2023).

"Mereka akan selesaikan, perbaiki. Permasalahannya itu saja," lanjut dia.

Ia berkata, sosialisasi kepada warga sesungguhnya telah dilakukan.

Namun, beberapa warga yang terdampak menolak pembangunan. Sehingga, pihak kelurahan akhirnya turun tangan untuk memediasi.

"Kami sudah lakukan tiga kali mediasi dengan satu kali dihadiri oleh pihak keluarga pak Rafael, dari pihak PT juga mereka sudah hadir," jelas Aryan.

Mediasi ini pun tetap mandek dan warga bersikukuh menolak adanya saluran air yang dibuat di tanah milik mereka. Aryan mengaku tak bisa memastikan soal kepemilikan tanah.

Baca juga: Hilang di Kebon Jeruk, Motor Wartawan yang Digondol Maling Dikembalikan Polisi

"Kami menawarkan ke keluarga Pak Rafael kalau memang ingin terus terkait masalah tanah di sini, dengan bukti kepemilikan," ungkap dia.

Solusi lainnya, menurut Aryan, warga juga dapat menempuh jalur hukum.

Diberitakan sebelumnya, warga bernama Elta (34) menilai pembangunan gorong-gorong dilakukan secara sepihak.

Padahal, tak semua warga menerima pembangunan saluran air yang sebelumnya biasa dipergunakan untuk jalanan umum.

"Kami enggak terima karena ini jalan buntu, jalan umum sebelum proyek itu. Sudah ada beberapa mediasi memang dari kelurahan kalau enggak salah tiga kali," ujar Elta.

"Kami sempat datang sekali, tetapi mandek karena menurut kami pihak kelurahan lebih berpihak mereka, malah mengajak adu data," imbuh dia.

Baca juga: Seorang Lansia di Kebon Jeruk Ditemukan Tewas, Tetangga: Saya Kaget

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com