JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak kandung Angela Hindirati Wahyuningsih, Turyono, menyampaikan kekecewaannya atas vonis seumur hidup Muhammad Ecky Listiantho.
Sebagai informasi, Ecky merupakan pembunuh dan pemutilasi Angela. Terdakwa divonis hukuman seumur hidup atas perbuatannya.
"Saya sebagai kakak kandung dari korban, saya merasa kecewa, karena ini adalah salah satu bentuk ketidakadilan buat kami," jelas Turyono kepada Kompas.com, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Gugurnya Pasal Pembunuhan Berencana, Ecky Pemutilasi Angela Lolos dari Hukuman Mati...
Hukuman seumur hidup itu dianggap tidak adil, karena keluarga menginginkan Ecky dihukum mati.
Turyono beralasan, hukuman mati pantas diberikan kepada Ecky karena pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh terdakwa sangat kejam.
Belum lagi harta benda Angela juga dikuasai oleh Ecky.
"Pertama, dia membunuh itu penuh kekejaman. Memutilasi itu sangat kejam, sangat biadab, itu tidak manusiawi," tutur Turyono.
"Yang kedua, dia merencanakan itu untuk menguasai aset adik saya. Jadi, dengan adanya dua hal itu, saya tidak setuju, saya kecewa, karena hakim telah menjatuhkan hukuman seumur hidup," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Ecky dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Ketua Majelis Hakim Agus Soetrisno atas kasus pembunuhan dan mutilasi Angela.
Putusan hakim itu lebih rendah dari tuntutan jaksa.
Dalam sidang sebelumnya, jaksa menuntut Ecky dengan hukuman mati.
Ecky didakwa tiga pasal, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 339 KUHP.
Selain itu, Ecky didakwa satu pasal lagi karena menyembunyikan mayat Angela dengan cara memotong-motong tubuh korban menyimpannya dalam kontainer boks.
Baca juga: Keluarga Angela Kecewa Ecky Si Pemutilasi Hanya Dihukum Seumur Hidup
Aksi pembunuhan keji itu dilakukan oleh Ecky pada 2019. Namun, semua terbongkar usai jasad Angela ditemukan pada akhir 2022.
Ecky membunuh Angela di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan. Kemudian, dia menyimpan potongan tubuh Angela di kontrakan daerah Tambun, Bekasi, selama tiga tahun.
Dia menutupi bau busuk dari jasad menggunakan bubuk kopi. Ecky bahkan menyimpan potongan tubuh korban di dua buah kontainer plastik berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.