JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Jakarta masih buruk. Pada Rabu (20/9/2023) pagi, DKI Jakarta menjadi kota menempati posisi pertama kualitas udara terburuk di dunia.
Dikutip dari laman IQAir pukul 08.00 WIB, US air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Jakarta tercatat di angka 166.
Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat. Kualitas udara buruk ini masih terjadi meski sebagian wilayah Ibu Kota telah diguyur hujan pada Selasa (19/9/2023).
Tercatat dalam situs IQAir, konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5 dengan nilai 85,5.
Baca juga: Berpotensi Cemari Udara, Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Jakut Diberi Sanksi Teguran
Konsentrasi tersebut 17,1 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Cuaca di Jakarta pada Rabu pagi ini berawan dengan suhu 26 derajat celsius, kelembapan 61 persen, gerak angin 5,5 km/h, dan tekanan sebesar 1014 milibar.
Selain menginformasikan tingkat polusi, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor.
Baca juga: Begini Cara Kerja Water Mist untuk Atasi Polusi Udara Jakarta
Tujuannya agar masyarakat dapat terhindar dari udara luar yang kotor.
Sebagai informasi, kota dengan tingkat kualitas udara terburuk kedua yakni Lahore, Pakistan, dengan indeks 163.
Lalu, kota dengan kualitas udara terburuk ketiga di dunia adalah Dubai, Ini Emirat Arab, dengan indeks 163.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.