Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga Saat Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Mencekam dan Ada Tembakan Gas Air Mata

Kompas.com - 21/09/2023, 20:51 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Euis Puspita Awalia, salah seorang warga yang berada di lokasi bentrokan antar-organisasi masyarakat (ormas), Jalan Raya Setu-Bantargebang, menceritakan soal mencekamnya situasi ketika bentrok terjadi, Rabu (20/9/2023) malam.

Ia mengatakan, saat itu banyak bunyi suara ambulans dan polisi yang mondar-mandir.

"Itu ambulans lewat, mobil polisi, brimob. Sirene-sirene yang sangat mencekam malam itu," jelas Euis kepada wartawan, Kamis malam.

Euis bercerita, bentrokan terjadi sejak Rabu sore. Namun, ia mengira bentrokan selesai malam harinya.

Karena itu, ia bersama tiga anak dan suaminya berangkat ke sebuah restoran cepat saji.

Baca juga: Satu Pria Tewas dalam Bentrokan Ormas di Bekasi

Namun, tak lama beberapa lama setelah Euis dan keluarganya makan di sana, bentrokan kembali terjadi.

"Tiba-tiba di luar ada kemacetan luar biasa di situ. Kami tahu sebelumnya kalau bentrokan itu sudah terjadi sore hari di pertigaan Setu. Dipikir kami sudah selesai, tahunya mereka melanjutkan," jelas Euis.

"Nah dari situ, kami sama pengunjung yang lain, akhirnya berinisiatif enggak boleh keluar. Walaupun sudah selesai makan, ya kami di dalam," imbuh dia.

Situasi yang mencekam membuat perempuan dan anak-anak diminta untuk masuk ke ruangan yang lebih aman. Sementara itu para pria berjaga dan sesekali ke luar untuk memantau situasi.

Tak berselang lama, para pria masuk ke dalam karena mata mereka perih akibat gas air mata.

"Sejak di situ memang sudah tercium juga ke dalam. Sudah tercium, sesak juga di situ," tutur dia.

Baca juga: Polisi Tangkap 39 Orang Buntut Kericuhan Antarormas di Bekasi

Euis mengatakan, efek gas air mata itu pun juga dirasakan anak-anak di dalam restoran itu.

"Saya pribadi merasakan, suami, anak-anak juga merasakan adanya gas air mata," imbuh Euis.

Setelah kurang lebih satu jam di dalam dan situasi mulai kondusif, ia memutuskan untuk pulang.

Adapun bentrokan ormas pecah di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, pada Rabu malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com