Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

Kompas.com - 30/09/2023, 16:57 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - N (70), seorang pria lansia yang meremas alat kelamin belasan anak di wilayah Tapos, Depok, mengungkap alasan di balik aksi cabulnya itu.

Kepada polisi, N berdalih hanya bercanda.

Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto, berdasarkan pengakuan N dalam proses pemeriksaan.

"Penyampaian dia (N) bercanda untuk kepuasannya dan tak terlalu lama dia melakukan pelecehan, hanya sekali atau dua kali remasan pada alat kelamin korban," kata Hadi saat dikonfirmasi, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Menurut Hadi, apabila seseorang yang dilecehkan itu ingin menangis, pelaku lantas mengusap punggung korban untuk menenangkannya.

"Terkadang ada yang mau nangis atau mau melawan, dia usap-usap punggungnya atau dadanya. Kemudian, setelah itu pelaku tinggal pergi," ujar Hadi.

Sejauh ini, Hadi telah mengantongi identitas 15 anak-anak yang menjadi korban pelecehan N. Namun, polisi masih berupaya untuk membujuk pihak keluarga korban melapor.

Baca juga: Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

"Sampai dengan sekarang keterangan yang saya dapatkan, identitas korban yang ada pada kami kurang lebih ada 10 sampai 15 orang," kata Hadi.

Di samping itu, Hadi menduga jumlah korban pelecehan yang dilakukan pria lansia itu berkemungkinan bisa bertambah.

"Sepertinya ada lagi tapi tersangka tidak bisa menjelaskan dan mengatakan lupa. Karena dari awal, dia (N) melakukan seperti itu belum ada yang komplain melapor atau berkeberatan sehingga dia terus melakukan hal itu ke banyak orang," ucap Hadi.

Adapun kasus pelecehan yang dilakukan N itu terungkap setelah salah satu korbannya berinisial MDF (12) meninggal dunia.

Baca juga: Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

MDF tewas usai alat kelaminnya diremas oleh N pada Rabu (27/9/2023) di Kampung Sindangkarsa, Tapos, Kota Depok.

Pelecehan itu terjadi sesaat korban beserta tiga teman sebayanya berinisial D, A dan R sedang berboncengan motor pada Rabu sore.

Saat berpapasan, N lantas memberhentikan laju kendaraan mereka untuk kemudian meremas alat kelamin korban.

"Yang bersangkutan (N) melakukan pemerasan (kelamin) kepada korban disaksikan oleh rekannya," kata Hadi.

Baca juga: Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Setelah itu, korban mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa kepada temannya. Namun, saat itu korban masih beraktivitas seperti biasa.

Berselang beberapa jam kemudian, lanjut Hadi, korban pun pulang ke rumah untuk mengadukan kepada orangtuanya bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan oleh N.

Mendengar hal itu, orangtua korban pun terkejut. Mereka kemudian mendatangi pelaku untuk meluapkan amarahnya.

"Saat mendatangi pelaku, terjadi perbincangan 'Kenapa melakukan seperti itu? kenapa target anak saya?' Tanpa disengaja korban terjatuh, kemudian dibawa ke RS dan dinyatakan meninggal dunia," ucap Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Megapolitan
DPRD Kota Depok Tak Larang 'Study Tour', tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

DPRD Kota Depok Tak Larang "Study Tour", tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

Megapolitan
Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Megapolitan
Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Megapolitan
Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Megapolitan
Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Megapolitan
Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Megapolitan
Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Megapolitan
Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Megapolitan
Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Megapolitan
Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Megapolitan
Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Megapolitan
Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com