Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Eks Kampung Bayam Setelah Sepekan Tinggalkan Tendanya dan Tinggal di Rusun Nagrak

Kompas.com - 03/10/2023, 12:14 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agus Riyanto (42), salah satu warga eks Kampung Bayam menceritakan apa yang dia rasakan bersama keluarga setelah satu pekan pindah ke Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Untuk diketahui, Agus bersama warga eks Kampung Bayam yang lain direlokasi dari tenda yang berdiri di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Sunter Permai Raya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ke Rusunawa Nagrak pada Selasa (26/9/2023).

Agus bersama keluarganya mendapatkan unit di Tower 3 Lantai 13 Rusunawa Nagrak. Di unit tersebut, terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, balkon, dan satu ruang tamu.

Baca juga: Hanya Sementara Huni Rusunawa Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kami Harus Tempati KSB

"Kalau di sini (unit kamar di Rusun Nagrak), itu dapatnya kosongan. Jadi, lemari, kasur, itu bawa sendiri. Pas saya masuk, yang ada cuma satu lampu aja," ungkap Agus saat ditemui di Rusunawa Nagrak, Selasa (3/10/2023).

Jika dibandingkan dengan tenda beratap terpal biru, Agus mengaku sangat nyaman tinggal di Rusunawa Nagrak. Sebab, sejumlah fasilitas ada di sana.

Salah satunya adalah bus sekolah gratis untuk antar jemput anak. Sayangnya, dua anak Agus harus pulang tanpa menggunakan layanan tersebut.

Pasalnya, mereka baru pulang sekolah pukul 17.30 WIB, sementara bus sekolah hanya beroperasi hingga pukul 17.00 WIB.

"Dua anak saya kan masuknya siang, pulangnya agak malam. Jadi, mereka enggak dijemput sama bus sekolah. Jadi, mereka pulang dijemput ibunya. Tapi, kalau pas berangkat, itu tetap diantar," kata Agus.

Baca juga: Nyaman Tinggal di Rusun Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kalau di Tenda, Tiap Malam Ada Tawuran

Selain bus sekolah, fasilitas umum lain yang tersedia secara gratis di Rusunawa Nagrak adalah masjid, lahan parkir, lift, dan lapangan.

Meski begitu, ayah dari empat anak itu menyebut masih belum ada tempat khusus bagi para penghuni untuk berjualan di Rusunawa Nagrak.

Dalam kesempatan ini, ia menuturkan bahwa biaya penggunaan air dan listrik per unit akan ditanggung masing-masing penghuni.

"Listrik seterusnya bayar sendiri, air juga. Masa pemakaian warga ditanggung pemerintah, ya kami sadar diri," sebut Agus.

Namun, ada satu hal yang membuat Agus tidak nyaman, yakni ketersediaan angkutan umum di Rusunawa Nagrak.

Baca juga: Potret Hari Pertama Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tempati Rusunawa Nagarak

Menurut dia, hanya ada layanan JakLingko yang beroperasi di sekitar Rusunawa tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com