JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga eks Kampung Bayam yang tercatat dalam 19 kartu keluarga (KK) akhirnya secara sukarela mau direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.
Seluruh warga dalam 19 KK tersebut sebelumnya menghuni tenda darurat di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Sunter Permai Raya, Papanggo, Jakarta Utara.
Mereka sengaja tinggal di tenda darurat selama lebih dari sebulan sebagai bentuk aksi menuntut hak untuk tinggal di Kampung Susun Bayam (KSB), sesuai janji Pemprov DKI Jakarta.
Pada akhirnya, para warga yang sempat tinggal di tenda darurat tersebut mau menempati Rusunawa Nagrak untuk sementara, hingga nantinya dapat menempati KSB.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Rusunawa Nagrak pada Rabu (27/9/2023), warga eks Kampung Bayam bernama Agus Riyanto (42) bersama istrinya masih menata hunian yang kini mereka tempati.
Baca juga: Jaminan Heru Budi agar Warga Kampung Bayam yang Direlokasi ke Rusun Nagrak Hidup Layak...
Perabotan rumah masih berserakan di sudut hunian seluas 36 meter persegi tersebut. Sang istri tengah mencuci pakaian sambil memasak.
Agus, istri, dan keempat anaknya ini mendapatkan hunian di Rusunawa Nagrak Tower 3.
Di hunian tersebut, Agus mendapatkan dua kamar, satu ruang tamu, satu kamar mandi, ruang dapur, dan sedikit ruang untuk menjemur pakaian.
"Ini mau paku-pakuin dinding, cuma belum berani, pengin izin dulu sama pengelola," kata Agus saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu.
Di lorong lantai 13 Tower 3 ini, keempat anak Agus bersama bocah eks warga Kampung Bayam yang lain terlihat bermain.
Baca juga: Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Akan Difasilitasi Antar Jemput Pelajar
Suara bising karena teriakan mereka terdengar jelas karena lantai 13 Tower 3 Rusunawa Nagrak hanya diisi eks warga Kampung Bayam.
Agus mengaku nyaman tinggal di Rusunawa Nagrak dibandingkan hidup di tenda selama hampir satu tahun terakhir.
"Ya kita enggak usah munafik, kalau dibilang nyaman, ya nyaman. Karena ini kan layak ya kalau dibandingkan sama tenda. Tapi tetap, ini hanya sementara, kita masih mau tinggal di KSB," ucap Agus.
Alasan para warga mau direlokasi karena Lurah Papanggo, Tomi Haryono, menyepakati sejumlah persyaratan yang disodorkan warga eks Kampung Bayam.
Salah satu syaratnya yakni relokasi hanya bersifat sementara.
Warga eks Kampung Bayam masih menginginkan hunian di rumah susun KSB yang berdiri di dekat JIS.
Baca juga: Lurah Pastikan Relokasi Warga Eks Kampung Bayam Hanya Sementara
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.