KOMPAS.com - Museum Tekstil merupakan salah satu museum yang ada di kawasan Jakarta.
Lokasinya ada di Jakarta Barat. Tepatnya berada di Jalan K.S. Tubun Nomor 2-4, Palmerah. Tidak jauh dari Stasiun Tanah Abang.
Museum tekstil menjadi satu-satunya museum yang berisi sejarah mengenai industri tekstil di Indonesia. Lantas bagaimana awal mula hadirnya bangunan yang kini menjadi museum tekstil tersebut?
Mengutip dari data Pembinaan Permuseuman DKI Jakarta, Gedung yang menjadi Museum Tekstil saat ini dulunya merupakan rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19.
Gedung kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri, yang selanjutnya pada tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.
Melansir dari situs Asosiasi Museum Indonesia (AMI), gedung ini mulai berubah fungsi menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dengan didiami oleh Lie Sion Pin.
Departemen Sosial membeli gedung tersebut yang kemudian diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta.
Gedung ini diresmikan sebagai Museum Tekstil pada tanggal 28 Juni 1976 oleh Ibu Tien Soeharto dan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Bapak Ali Sadikin.
Latar belakang berdirinya Museum Tekstil yaitu karena munculnya kekhawatiran industri tekstil modern yang menggeser industri tekstil tradisional.
Agar tidak kehilangan tekstil asli Indonesia, maka Kelompok Pecinta Kain Tradisional Indonesia atau Wastraprema yang diwakili oleh Ir.Safioen yang saat itu selaku Dirjen Tekstil Departemen Perindustrian, mengusulkan adanya museum tekstil.
Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dijabat oleh Bapak Ali Sadikin mendukung upaya ini dan menyediakan tempat bagi museum yang akan didirikan yaitu gedung yang berada di Jalan K.S Tubun tersebut.
Pemda DKI Jakarta mulai melakukan perluasan areal Museum Tekstil ke sebelah timur dan mulai membangun sarana penunjang kegiatan museum.
Seiring berjalannya waktu, koleksi semakin bertambah melalui pembelian oleh Dinas Museum dan Sejarah/ Dinas Museum dan Pemugaran/Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, serta sumbangan dari masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
Saat ini Museum Tekstil tercatat menyimpan 1914 koleksi yang terdiri dari koleksi kain batik, koleksi kain tenun, koleksi campuran, serta koleksi busana dan tekstil kontemporer.
Selain itu di sana juga sering ada pameran dan terdapat kegiatan penelitian dan pengembangan tentang tekstil khususnya batik dan tenun.
Referensi: