Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Museum Tekstil Jakarta dan Koleksinya

Kompas.com - 10/10/2023, 00:30 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Tekstil merupakan salah satu museum yang ada di kawasan Jakarta. 

Lokasinya ada di Jakarta Barat. Tepatnya berada di Jalan K.S. Tubun Nomor 2-4, Palmerah. Tidak jauh dari Stasiun Tanah Abang. 

Museum tekstil menjadi satu-satunya museum yang berisi sejarah mengenai industri tekstil di Indonesia. Lantas bagaimana awal mula hadirnya bangunan yang kini menjadi museum tekstil tersebut?

Sejarah Museum Tekstil Jakarta

1942

Mengutip dari data Pembinaan Permuseuman DKI Jakarta, Gedung yang menjadi Museum Tekstil saat ini dulunya merupakan rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19.

Gedung kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri, yang selanjutnya pada tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.

1947

Melansir dari situs Asosiasi Museum Indonesia (AMI), gedung ini mulai berubah fungsi menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dengan didiami oleh Lie Sion Pin.

1952

Departemen Sosial membeli gedung tersebut yang kemudian diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta.

1976

Gedung ini diresmikan sebagai Museum Tekstil pada tanggal 28 Juni 1976 oleh Ibu Tien Soeharto dan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Bapak Ali Sadikin.

Latar belakang berdirinya Museum Tekstil yaitu karena munculnya kekhawatiran industri tekstil modern yang menggeser industri tekstil tradisional. 

Agar tidak kehilangan tekstil asli Indonesia, maka Kelompok Pecinta Kain Tradisional Indonesia atau Wastraprema yang diwakili oleh Ir.Safioen yang saat itu selaku Dirjen Tekstil Departemen Perindustrian, mengusulkan adanya museum tekstil. 

Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dijabat oleh Bapak Ali Sadikin mendukung upaya ini dan menyediakan tempat bagi museum yang akan didirikan yaitu gedung yang berada di Jalan K.S Tubun tersebut. 

1998

Pemda DKI Jakarta mulai melakukan perluasan areal Museum Tekstil ke sebelah timur dan mulai membangun sarana penunjang kegiatan museum.

Koleksi Museum Tekstil Jakarta

Koleksi pameran di Museum Tekstil Jakarta, Minggu (1/10/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Koleksi pameran di Museum Tekstil Jakarta, Minggu (1/10/2023).
Awalnya terdiri dari 500 koleksi yang diperoleh dari sumbangan Wastraprema.

Seiring berjalannya waktu, koleksi semakin bertambah melalui pembelian oleh Dinas Museum dan Sejarah/ Dinas Museum dan Pemugaran/Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, serta sumbangan dari masyarakat baik secara individu maupun kelompok.

Saat ini Museum Tekstil tercatat menyimpan 1914 koleksi yang terdiri dari koleksi kain batik, koleksi kain tenun, koleksi campuran, serta koleksi busana dan tekstil kontemporer.

Selain itu di sana juga sering ada pameran dan terdapat kegiatan penelitian dan pengembangan tentang tekstil khususnya batik dan tenun. 

Harga Tiket Masuk 

  • Dewasa: Rp 5.000
  • Mahasiswa dan Pelajar: Rp 3.000
  • Anak-anak: Rp 2.000 

Jam Operasional

  • Selasa-Minggu (Senin libur), pukul 09.00-16.00 WIB

Referensi:

  • Pembinaan Permuseuman DKI Jakarta. (1998). Museum-Museum di DKI Jakarta. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com