JAKARTA, KOMPAS.com - Ayauw (74) menjadi generasi ketiga yang meneruskan usaha Kopi Es Tak Kie di Gang Gloria, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
Dia menjadi saksi hidup atas perjuangan kakek-neneknya merintis usaha ini, kemudian turun ke orangtuanya. Mereka melestarikan kedai Kopi Es Tak Kie yang berdiri sejak 1927.
“Saya kelola kedai ini dari usia 24 tahun,” kata Ayauw saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (5/10/2023).
“Orangtua meninggal, jadi saya yang terusin,” lanjut dia.
Baca juga: Cerita di Balik Menu Kopi Es Tak Kie, Muncul karena Perubahan Zaman
Mengingat kembali memori masa kecilnya, Ayauw bercerita bahwa dia seringkali diminta tolong oleh orangtuanya untuk membeli keperluan di kedai.
Memori itu menjadi ‘bekal’ dirinya meneruskan keberlangsungan kedai yang juga menjual bakmi dan nasi tim.
“Orangtua saya suka, ‘(Tolong) beli kopi’, jadi saya yang beli kopi. Jadi saya tahu, seluk beluknya saya tahu gitu,” ujar Ayauw.
Kedai Kopi Es Tak Kie yang pertama terletak di Jalan Pintu Besar Selatan III No 4-6, Taman Sari, Jakarta Barat.
Saat wawancara, Ayauw menunjuk meja dan kursi di sekitar kedai sambil tersenyum.
“Ini gerai pertama yang sejak ada. Ini bangkunya nih dari dulu. Dia kalau bisa ngomong udah ngomong, ‘Saya sudah lelah’. Ha-ha-ha,” celetuk dia.
Baca juga: Mencicip Segelas Kopi Es Tak Kie, Kopi Satu Abad di Gang Gloria yang Legendaris
Kini, Kopi Es Tak Kie memiliki enam cabang. Yakni, di Old Shanghai Sedayu City, Pantjoran PIK, FX Sudirman, Gandaria City, Mal Taman Anggrek, dan Sarinah.
“Itu khusus kopi sama roti panggang, makanan kecil lah,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.