Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Setuju Ganjil Genap untuk Motor, Ojol: Orderan Sudah Anyep, ya Makin Mencekik

Kompas.com - 10/10/2023, 19:11 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) bernama Adi (43) mengomentari soal wacana penerapan aturan ganjil genap bagi sepeda motor.

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengkaji usulan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal penerapan aturan ganjil genap untuk sepeda motor di sejumlah ruas jalan Jakarta.

Usulan itu akan dikaji bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Kaji Usulan Kapolri soal Motor Kena Aturan Ganjil Genap

Sebagai pengendara ojol, Adi berkeberatan jika ganjil genap juga berlaku untuk motor.

Ia menganggap aturan itu kurang adil bagi para pencari nafkah yang bergantung pada kendaraan roda dua.

"Kalau untuk ojol ya kalau bisa jangan lah. Karena kalau kami harus seperti itu, orderan saja sudah anyep (jarang), ya makin mencekik lah," ujar Adi saat ditemui Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Adi merasa wacana tersebut justru memberatkan banyak orang.

Dia merasa perlu ada solusi lain yang lebih bijak ketimbang memberatkan banyak orang.

Kalau pun nantinya diterapkan, ia berharap ada keringanan bagi para pengemudi ojol.

"Kurang setuju. Sebenarnya kalau buat ojol, saat ada pemeriksaan, kami bisa kasih tahu kalau kami ojol, langsung dilepas," ucap dia.

Baca juga: PSI Minta Pemprov DKI Benahi Transportasi Umum ketimbang Ganjil Genap untuk Motor

Senada, warga bernama Rachman (29) juga kurang setuju dengan rencana tersebut.

Ia menilai, penerapan ganjil-genap untuk kendaraan bermotor harus diiringi dengan fasilitas publik.

"Kalau begitu, pembenahan untuk transportasi umum juga perlu dilakukan. Dibuat 24 jam misalnya, atau bisa dengan dibuat harganya jadi terjangkau," kata Rachman.

"Kalau tiba-tiba sepeda motor kena ganjil genap, kasihan orang-orang yang setiap harinya bekerja dengan mobilitas yang tinggi," ucap pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta itu.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta bakal mengkaji usulan Polri terkait penerapan aturan ganjil genap untuk sepeda motor.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Usul Ganjil Genap Diperluas ke Jalan yang Dilintasi LRT Jabodebek

"Ya akan dipikirkan. Semua itu harus dikaji bersama-sama Polda," kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2023).

Namun, Heru tak menanggapi lebih jauh soal usulan ganjil genap untuk sepeda motor itu.

Ia kembali menekankan, usulan tersebut bakal dibahas terlebih dahulu sebelum nantinya disampaikan ke publik.

"Nanti kami ngobrol," ucap Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com