JAKARTA, KOMPAS.com - Aulia Salma (19), seorang karyawan toko Legato Gelato, diduga menilap uang penjualan es krim khas Italia itu hingga Rp 45 juta.
Menurut pemilik Legato Gelato, Ristiana Eteng (32), Aulia melancarkan aksinya dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pribadi untuk setiap transaksi pembayaran.
Alhasil, uang pemasukan toko yang berlokasi di Lippo Mall Puri Kembangan, Jakarta Barat itu pun menurun.
"Dari tim Legato bingung banget, penjualan di satu store ini, Lippo Mall Puri. Tiga bulan terakhir menurun jauh," kata Ristiana saat dihubungi, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Karyawan Toko Gelato di Kembangan Tilap Uang Rp 45 Juta, Modusnya Pakai QRIS Palsu
Ristiana dan timnya lalu membicarakan terkait masalah tersebut. Dia sempat menanyakan kepada pihak mal, apakah ada penurunan penjualan secara umum.
Karena penasaran, ia mengutus seseorang untuk berpura-pura menjadi pembeli.
"Akhirnya kami coba jebak dengan pura-pura jadi customer. Ternyata si Aulia ini ambilin cash yang masuk," ungkap Ristiana.
"Customer-nya tetap dapat struk, tetapi dikasih struk yang dia cetak ulang dari transaksi sebelumnya. Makanya laporan keuangannya seimbang," lanjut dia.
Pelaku menilap uang yang dibayarkan konsumen dengan dua QRIS. Bermodalkan mengganti QRIS milik pribadi dengan perusahaan, dia melancarkan aksi kejahatannya tersebut. Dengan demikian, tiap konsumen yang membayar lewat QRIS otomatis masuk ke kantong pribadinya.
"Kalau yang mau bayar QR di handphone dia, dia sudah siapkan dua QR. QR store dan QR pribadi dia. Jadi kalau ada yang curiga dia langsung swipe ke QR toko," papar Ristiana.
Setelah kecurigaannya terbukti, pihak manajemen toko lantas mengeinterogasi Aulia yang kala itu bertugas sebagai kasir. Pelaku akhirnya mengakui telah mengambil uang dari penjualan toko.
“Berdasarkan pengakuan dari pelaku sesuai dengan video yang tertera pada akun Instagram @legato.gelato (uang ditilap) Rp 45 juta,” tutur Ristiana.
Kata Ristiana, Aulia menyebut uang hasil penilapan itu digunakan untuk berobat sang ibu. Alasan lainnya, uang dipakai berobat adiknya.
"Dia bohong terus, pertama bilang buat berobat mamanya. Terus buat berobat adiknya, habis itu buat berobat mama temannya. Jadi enggak tahu mana yang benar," jelas Ristiana.
Sementara ini, perusahaan belum melaporkan dugaan penilapan uang oleh Aulia kepada kepolisian. Sebab, keluarga pelaku berjanji akan mengembalikan uang yang ditilap.
Baca juga: Karyawan Gelato di Kembangan Tilap Uang Pakai QRIS Palsu, Ngakunya untuk Berobat Orangtua
"Belum (lapor polisi) karena pihak keluarga janji ingin membayar utangnya," ucap Ristiana
"Dan apabila keluarga tidak membayar alias ganti rugi maka akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib," imbuh dia.
Kini, Ristiana telah memecat Aulia yang telah bekerja dengannya selama satu tahun belakangan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.