JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, pihaknya melakukan screening pelajar di setiap sekolah yang tersebar di Ibu Kota.
Menurut Purwosusilo, screening dilakukan setelah adanya kasus pelajar di Jakarta yang tewas setelah loncat dan terjatuh.
"Namanya screening kesehatan mental melalui aplikasi. Anak-anak tinggal mengisi nanti akan ketahuan rekamnya seperti apa," ujar Purwosusilo kepada wartawan, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: Polisi Simpulkan Siswa SMP di Cengkareng Tewas karena Tergelincir dari Lantai 4 Sekolah
Purwosusilo mengatakan, terkait kasus tewasnya pelajar SD karena loncat dan SMP karena terjatuh, sampai saat ini Disdik DKI masih melakukan trauma healing bagi pelajar yang melihat peristiwa itu.
"Kami lakukan adalah pendampingan untuk melakukan trauma healing, agar tidak trauma, dan sudah dilakukan dan akan terus dilakukan," ucap Purwosusilo.
Untuk diketahui, siswi SD berinisial R tewas setelah melompat dari lantai 4 gedung sekolah di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Tak lama setelah kasus itu, pelajar SMP berinisial D meninggal dunia karena terjatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Purwosusilo pun menyerahkan perkembangan kasus pelajar tersebut ke kepolisian yang menyelidikinya.
"Kalau bagi Dinas Pendidikan tidak membahas itunya, karena itu adalah penyelidikan oleh pihak kepolisian, jadi yang mempunyai kewenangan menyampaikan kepolisian," ucap Purwosusilo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.