JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak kepolisian mengungkap hasil penyelidikan siswi SDN 06 Petukangan Utara, yang tewas usai melompat dari lantai 4 gedung sekolah.
"Sampai sekarang kami belum baca hasil penyelidikan Polri. Kami berharap ini dibuka setransparan mungkin bagaimana kasus ini terjadi," ujar Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).
Menurut Satriwan, publik perlu mengetahui kejelasan hasil penyelidikan kasus tersebut lantaran ada dua versi keterangan dugaan penyebab R (13) jatuh pada hari itu.
Baca juga: 3 Fakta Baru Kasus Siswi SD Bunuh Diri di Jaksel: Korban Gunakan Meja Saat Lompat dari Lantai 4
Hal ini ia sampaikan sebagai buntut dari kabar tewasnya seorang siswa yang jatuh dari lantai empat gedung sekolah menengah pertama (SMP), Cengkareng, Jakarta Barat.
Hal ini, kata Satriwan, untuk memastikan penyebab siswi tersebut jatuh akibat bunuh diri atau sarana dan prasarana sekolah yang tidak aman untuk anak.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pesanggrahan Komisaris Tedjo Asmoro sebelumnya menyebut korban terjatuh saat bermain bersama teman-temannya pada Selasa (26/9/2023) pukul 08.00 WIB.
"Kronologinya itu korban sedang bermain di pilar-pilar penyangga gedung. Korban kemudian terjatuh setelah itu," kata Tedjo saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Paman Sebut Siswi R Teriak Sebelum Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Ini Kata Polisi
Tedjo juga membantah kabar adanya perundungan atau bullying terhadap korban. Dia menyampaikan itu setelah polisi memeriksa beberapa guru di sekolah.
"Enggak ada (bullying) sementara ini. Kami sudah tanya-tanya, enggak ada bully-bully-an di sekolah, apalagi masih-masih anak SD. Tadi kami juga sudah tanya guru-guru semuanya," tutur Tedjo.
Hal senada, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo juga menyatakan siswi kelas 6 itu bukan korban bullying.
Purwosusilo mengatakan, informasi mengenai aksi bullying yang dialami korban itu sebelumnya juga telah dikonfirmasi kepada kepala sekolah dan guru korban.
"Tidak ada itu (aksi bullying). Orang anaknya (korban) habis kegiatan biasa di lapangan kemudian masuk ke kelas gitu," katanya lagi.
Keterangan berbeda justru disampaikan Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan. Bintoro menatakan korban R tewas setelah loncat dari lantai 4 gedung sekolah.
"Korban ini loncat dari ketinggian, di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini," kata Bintoro saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).
Dugaan ini diperkuat dengan temuan barang bukti berupa rekaman kamera CCTV yang merekam tempat kejadian perkara (TKP) saat insiden terjadi.