Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Teknisi AC: Unit yang Diperbaiki Terbakar Sehingga Harus Tanggung Jawab

Kompas.com - 15/10/2023, 12:05 WIB
Xena Olivia,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit air conditioner (AC) terbakar hingga meleleh. Ini merupakan pengalaman tak terlupakan bagi Agung (23), salah satu teknisi instalasi pendingin ruangan.

Suatu hari, Agung dipanggil oleh pelanggannya. Sang pelanggan mengeluhkan unit AC yang tidak dingin.

"Setelah saya datangi, ternyata masalah spare part," ujar Agung saat berbincang dengan Kompas.com di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).

Agung pun memperbaiki kerusakan AC itu. Berdasarkan pengetesan terakhir, unit tersebut bekerja dengan baik. 

Baca juga: Kapan Anda Harus Mengganti Unit AC Sentral di Rumah?

Tetapi, malam harinya, sang pelanggan menelepon Agung dan menyampaikan kabar mengejutkan.

"Malamnya ditelepon, AC-nya katanya sudah hancur," ujar Agung.

Agung cukup panik. Apalagi, sang pelanggan menyebut, AC sempat terbakar dan seluruh spare part di dalamnya meleleh, tidak bisa diselamatkan.

Usut punya usut, rupanya terjadi korsleting di salah satu spare part AC.

"Enggak sampai dimarahi sih, cuma ditanya aja, 'kok bisa sampai begini?' Ya saya jelaskan saja. Yang penting kan saya tanggung jawab," kenang Agung. 

Baca juga: Mulai 2024, AC Bintang 1 Tak Boleh Beredar Lagi di Indonesia, Mengapa?

Selama bekerja sebagai teknisi AC, Agung juga banyak bertemu dengan pelanggan yang cerewet. Namun, dia tak mempermasalahkannya.

Sebab, menurutnya wajar jika pemilik rumah merasa was-was akan adanya orang asing yang bekerja.

"Banyak (yang cerewet). Kadang-kadang mungkin takut lihat orang belum kenal. Apalagi kami (teknisi) sering panas-panasan, (kulitnya) hitam," tutur dia.

"Mungkin takut ada barang yang hilang, orang kaya beda, lah," imbuh Agung.

Bagi Agung, apa yang ia alami selama bekerja sebagai teknisi AC adalah pengalaman dalam hidupnya. Suka dan duka ia jalani dengan lapang dada dan ikhlas. 

Baca juga: Cerita Teknisi AC “Cuan” di Masa Kemarau, Sehari Bisa Raup Rp 800.000

Ia hanya berharap pekerjaannya menjadi berkah bagi dirinya dan keluarganya.

Meski pekerjaannya tak selalu mudah, Agung tetap melakukannya dengan senang hati. Dia ingin bekerja keras untuk mencari pengalaman baru setiap harinya.

Lantaran, Agung memiliki cita-cita untuk bisa membuka jasanya secara independen. Hal itu menjadi motivasinya bekerja.

"Banyak sih (motivasi), namanya orang kerja yang penting buat pengalaman saja. Siapa tahu bisa buka jasa sendiri ke depannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com