Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Kena Pungli di Thamrin City, Polisi: Korban Belum Melapor

Kompas.com - 23/10/2023, 15:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Kukuh Islami menyebut sopir bus yang menjadi korban pungutan liar (pungli) di wilayah Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, belum melaporkan kejadian yang dialaminya ke polisi.

Kukuh menyarankan agar korban segera membuat laporan ke kepolisian setempat.

"Jika mengalami jadi korban pemerasan, silakan membuat laporan ke Polsek Tanah Abang, agar bisa kami tindak lanjuti. Korban yang mengalami pemerasan oleh parkir liar tiga orang tersebut silakan buat laporan," jelas Kukuh saat dikonfirmasi, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Polisi Amankan Pria yang Diduga Lakukan Pungli ke Sopir Bus di Thamrin City

Kendati demikian, Polsek Metro Tanah Abang telah mengamankan satu dari tiga terduga pelaku pungli, yakni pria berinisial S (33).

S ditangkap di wilayah Thamrin pada Sabtu (21/10/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.

“Kami menindaklanjuti yang viral itu sudah indikasi tiga orang. Baru satu orang kami amankan, dua orang masih kami lakukan pencarian,” kata Kukuh.

Kukuh menyampaikan, S sehari-sehari bekerja sebagai salah satu pengantar makanan.

Ia mencari tambahan uang untuk membeli rokok dengan memalak uang para korbannya.

Baca juga: Pungli ke Sopir Bus di Thamrin City, Pelaku Pakai Uangnya untuk Beli Rokok

"Kami gali motifnya, yang kami amankan ini pengakuan dia hanya untuk mencari tambahan untuk uang rokok," jelas Kukuh.

"Dia bukan parkir resmi, dia mangkal di situ," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, beredar rekaman video yang menunjukkan seorang sopir bus mengalami pungli di kawasan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Melalui narasi dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @kangayipeuy itu, sang sopir mengaku dipalak sebesar Rp 20.000 oleh seorang pria berbaju sipil tak dikenal.

Baca juga: Viral Sopir Bus Kena Pungli di Thamrin City, Diduga Dipalak Rp 40.000 Keluar Masuk

Tertulis narasi di dalam video itu:

Apakah ini retribusi resmi? Kami sudah bayar parkir dan ekamanan Thamrin City ke security Rp 150.000 (untuk) 1 bus. Pas masuk, diminta Rp 20.000 oleh orang berpakaian sipil dan pulangnya diminta lagi. Padahal ini jalan umum siapa saja bisa lewat. @poldametrojaya”.

(Tim Redaksi: Zintan Prihatini, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com