JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus melakukan deteksi dini kasus monkeypox alias cacar monyet dengan melakukan pelacakan kontak erat.
Sebab, saat ini terjadi peningkatan kasus cacar monyet di Jakarta menjadi 13 kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI berkait penambahan kasus tersebut.
"Kami melakukan tindak lanjut dari penemuan kasus suspek atau probabel atau terkonfirmasi cacar monyet. Investigasi 1x24 jam dan pelacakan kontak erat kami lakukan untuk menekan penyebaran," kata Ani dalam keterangannya, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Kasus Cacar Monyet Meningkat, Dinkes DKI Jakarta Imbau Warga Lebih Waspada
Ani menambahkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di DKI Jakarta dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso menjadi rumah sakit rujukan kasus cacar monyet.
RS itu disiagakan untuk memudahkan pasien yang kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk tempat isolasi mandiri.
"Pasien cacar monyet yang dinyatakan sembuh oleh dokter, tidak perlu dilakukan pemeriksaan follow up PCR atau pemantauan khusus. Pasien dapat beraktivitas seperti semula," imbuh Ani.
Baca juga: Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Jadi 13 Orang
Demi menekan angka kasus yang lebih tinggi, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan instasi yang berurusan dengan kesehatan hewan dan satwa liar di DKI Jakarta.
Koordinasi mencakup hal-hal seperti penilaian risiko dan penyebarluasan penyakit cacar monyet kepada masyarakat melalui berbagai media informasi.
"Pemberian vaksinasi cacar monyet saat ini juga masih dilakukan kepada kelompok rentan penularan," tutur Ani.
Selain itu, Dinkes juga menyosialisasikan pedoman pencegahan dan pengendalian monkeypox sesuai arahan Kementerian Kesehatan RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.