Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teganya Kakak yang Tikam Adik Kandung di Bekasi Saat Hendak Shalat, Naik Pitam karena Disebut Pengangguran

Kompas.com - 26/10/2023, 12:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial DP (25) tewas di tangan kakaknya sendiri, F (36), saat hendak melaksanakan shalat dhuha di rumahnya.

Peristiwa penusukan terjadi di Kampung Pilar, RT 01 RW 01, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10/2023).

Menurut keterangan polisi, pelaku tega menusuk adiknya karena marah dan tersinggung atas ucapan korban.

Baca juga: Belum Tahu Motif Kakak Tikam Adik di Bekasi, Polisi: Keterangan Pelaku Belum Valid

Kejadian bermula saat korban baru selesai berwudhu. Saat DP hendak shalat, F tiba-tiba datang membawa pisau dan langsung menusuk korban hingga tewas.

DP sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka tusukan tersebut.

Tak terima disinggung pengangguran

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Bekasi Komisaris Besar (Kombes) Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, F tak terima disebut sebagai pengangguran oleh DP.

"Pelaku marah karena disinggung 'kamu sudah dewasa, sudah besar, tidak ada kerjaan, kerjaanmu hanya makan tidur saja'," ujar Twedi, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Motif di Balik Kasus Kakak Bunuh Adik di Cikarang, Pelaku Tersinggung Dibilang Pengangguran

Pelaku yang saat itu sedang memegang pisau dan mengupas buah, kemudian naik pitam. DP lalu ditusuk berkali-kali.

"Hasil dari otopsi menyebutkan, yang menyebabkan korban meninggal dunia adalah tusukan yang berada di paru-paru. Jadi tusukannya ini melukai paru-parunya," ucap Twedi.

Sempat minta maaf

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cikarang Utara Komisaris Samsono berujar, F sempat meminta maaf kepada orangtuanya sehari sebelum kejadian.

"Pada malam itu terduga pelaku datang, pulang ke rumah untuk berniat meminta maaf kepada orangtuanya dan mengakui kesalahannya," ujar Samsono, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Ada 10 Luka Tusuk di Tubuh Perempuan di Bekasi yang Tewas di Tangan Kakak Kandung

Namun, F meminta maaf tanpa alasan yang jelas. Keesokan paginya, pelaku menusuk adiknya yang hendak shalat duha. Orangtua tidak menyangka akan terjadi penusukan itu.

Berdasarkan keterangan orangtua, tidak ada percekcokan antara F dan DP sebelum penusukan itu.

Pekerja serabutan

F sehari-hari bekerja serabutan. Dia jarang pulang ke rumah orangtuanya yang beralamat di Kampung Pilar, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

"Kesehariannya dari terduga pelaku itu kerja serabutan, kadang-kadang pulang dua kali dalam seminggu," ucap Samsono.

Baca juga: Hendak Shalat Dhuha, Perempuan Tewas Ditikam Kakak Kandung di Bekasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com