Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita yang Dibentak Satpam TMII Pedagang Ilegal, "Kucing-kucingan" Jualan dan Sering Ditegur

Kompas.com - 27/10/2023, 15:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita berinisial E dibentak sampai menangis oleh satpam berinisial AK saat sedang berjualan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (21/10/2023).

Video yang merekam kejadian itu pun viral di media sosial pada Rabu (25/10/2023). 

Human Resources & Public Relations Manager PJS Security, Bambang Suciono, mengungkapkan, E sebenarnya sudah sering ditegur secara lisan oleh AK.

Baca juga: Satpam TMII Dipecat Setelah Bentak Pedagang sampai Menangis Saat Penertiban

"Sudah sering ditegur. Karena berulang kali (ketahuan berjualan di dalam TMII), akhirnya membuat surat pernyataan. Tapi yang begini bukan cuma bu E saja sih, hampir semua pedagang (tidak resmi) begitu. Banyak di sini," ungkap dia kepada Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Surat pernyataan itu merupakan perjanjian bahwa E tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, yakni berjualan di dalam TMII.

Surat dibuat saat E dibawa ke pos satpam pada hari yang sama ia dibentak oleh A di sekitar Anjungan Sulawesi Tengah.

E dibawa ke pos satpam untuk keperluan BAP sekaligus pembuatan surat pernyataan. Namun, AK juga ditegur atas perilakunya terhadap E.

Baca juga: Satpam TMII Bentak Pedagang Sampai Menangis Saat Lakukan Penertiban

Sering ditegur karena jualan "kucing-kucingan"

Bambang menuturkan, E mengaku sudah berjualan air mineral kemasan botol di dalam TMII sejak 1993.

Namun, ia tidak pernah mengantongi izin berjualan. Ia bekerja secara "kucing-kucingan".

"Sebenarnya dari dulu TMII itu ruang lingkup tertutup. Harus izin ke manajemen untuk berjualan di sini," jelas Bambang.

Lantaran pengamanan semakin ketat, belakangan E nekat memanjat dinding di belakang Skyworld Indonesia TMII menggunakan tangga bambu.

Sementara itu, ada pedagang lain yang berpura-pura sebagai wisatawan. Mereka sengaja membayar tiket masuk, tetapi untuk berjualan.

Baca juga: Penjelasan TMII Terkait Satpamnya yang Membentak Pedagang

Meski demikian, mereka tetap dianggap melanggar aturan. Sebab, tiket hanya untuk berwisata dan bukan berjualan.

Perusahaan tempat AK bekerja baru mulai mengamankan TMII pada 1 Oktober 2023.

Sejak saat itu, AK selalu bertemu dengan E setiap kali melakukan patroli penertiban pedagang tidak resmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com