Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Janji SDN Pondok Cina 1 Tak Akan "Dipecah" ke Dua SDN Lagi

Kompas.com - 03/11/2023, 08:24 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Depok Awang Abdurahman menjelaskan soal relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 yang saat ini belajar di SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5. 

Menurut Awang, relokasi akan terus dilakukan hingga selesainya pembangunan gedung ruang kelas baru di SDN Pondok Cina 5.

"Untuk sementara sekarang, selama proses pembangunan, anak-anak belajar di situ (SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5)," kata Awang melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

"Nanti, setelah pembangunan selesai, semua akan kembali ke Pondok Cina 5," lanjut dia.  

Baca juga: Dinas Pendidikan: Lahan SDN Pondok Cina 1 Sudah Diserahkan ke Bagian Aset Pemkot Depok

Begitu ruangan baru di SDN Pondok Cina 5 ini selesai, seluruh siswa SDN Pondok Cina 1 akan belajar di ruang kelas baru (RKB) tersebut.

Adapun saat ini, pengerjaan RKB sudah mencapai 95 persen. Awang sekaligus memastikan, penambahan enam RKB nantinya mampu mengakomodasi seluruh jumlah siswa SDN Pondok Cina 1.

"Sudah 95 persen selesai. Itu ruang kelas barunya nambah enam ruang. Cukup (mengakomodasi semua siswa SDN Pondok Cina 1). Kami sudah menghitung dengan kepala sekolah, dengan guru-guru," terang dia.

Sehingga saat tahun ajaran baru nanti dimulai, ketika penggabungan SDN Pondok Cina 1 dan SDN Pondok Cina 5 dilakukan, siswa dapat masuk serempak dan tidak ada yang masuk kelas siang.

"SDN Pondok Cina 1 dan Pondok Cina 5 itu kan dimerger. Dimergernya itu memang pas tahun ajaran baru. Jadi memang untuk penerimaan siswa baru itu, ditempatkan di SDN Pondok Cina 5," ujar Awang. 

Baca juga: Orangtua Murid Minta Walkot Depok Kembalikan Kegiatan Belajar Mengajar SDN Pondok Cina 1 seperti Semula

"Dan rencana Pondok Cina 1 dan Pondok Cina 5 dimerger, tapi dengan nama SD Pondok Cina 1, lokasinya di SDN Pondok Cina 5," lanjut dia.

Awang juga memastikan, pembangunan RKB ini juga telah mengakomodasi permintaan orangtua siswa.

"Kan ini sudah mengakomodasi apa yang diminta oleh masyarakat bahwa mereka tidak berkenan kalau sampai anak-anak nya sekolah di dua tempat, dan belajarnya enggak siang. Nah, dalam mengakomodasi ini dibuatlah RKB, jadi anak-anak akan belajar di satu tempat dan tidak akan ada kelas siang lagi," ujar Awang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com