Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resahnya Warga Kala Gudang Taman Kampung Baru Kembangan Dijadikan Tempat Maksiat

Kompas.com - 09/11/2023, 08:21 WIB
Zintan Prihatini,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gudang Taman Kampung Baru, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, diduga menjadi tempat berhubungan seks para muda-mudi yang datang kala malam hari.

Pasalnya, banyak ditemukan alat kontrasepsi di gudang taman tersebut. Alat kontrasepsi bahkan kerap ditemukan di ayunan dan jungkat-jungkit.

Syaefudin (55), salah satu warga mengaku resah lantaran Gudang Taman Kampung Baru dijadikan tempat maksiat.

"Sebenarnya kami sudah resah, dari berdirinya (taman) itu sudah tahu (gudang jadi tempat berhubungan seks). Jadi, kalau orang-orang pada kumpul, kami tegur," ungkap Syaefudin ditemui di lokasi, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Banyak Alat Kontrasepsi Berserakan di Taman Kampung Baru Kembangan, Warga Resah

Menurut dia, kondisi Gudang Taman Kampung Baru yang gelap sering digunakan untuk tempat berkumpul anak muda. Pagi harinya, petugas kebersihan tak jarang menemukan alat kontrasepsi berserakan.

"Sudah sering kali (ditemukan alat kontrasepsi). Bukan satu-dua kali. Karena yang kasih informasi orang kebersihan itu," terang Syaefuddin.

"Kalau orang kumpul-kumpul situ satpamnya masa bodoh. Enggak pernah (dibatasi)," imbuh dia.

Gudang Taman Kampung Baru dijadikan tempat mabuk-mabukan

Syaefuddin menyebut, gudang tersebut juga kerap dijadikan tempat mabuk-mabukan. Botol minuman, hingga sampah makanan pun berserakan ketika pagi hari.

"Kalau masuk dari pintu kecil, mau beli rokok mau beli makanan bawa lagi ke sini (gudang). Paginya, sampah berantakan," ucap dia.

Ia menyampaikan, petugas sekuriti di Taman Kampung Baru tahu saat ada orang masuk ke sana. Namun, kata Syaefuddin, petugas jarang mengontrol pada malam hari.

Padahal, di sekitar taman tersebut ada lima pintu kecil yang biasa dipakai orang untuk menyelundup masuk lalu menongkrong.

"Seharusnya dibatasi jam 23.00 WIB atau jam 01.00 WIB sudah suruh bubar, tetapi kan ini bisa lolos begini. Jadi sampai pagi-pagi pun di situ ada yang tidur," jelas Syaefuddin.

Kucing-kucingan dengan satpam

Baca juga: Gudang di Taman Kampung Baru di Jakbar Jadi Tempat Mabuk-mabukan, Dinding Dijebol untuk Akses Masuk

Sementara itu, Satpam Taman Kampung Baru bernama Sutanto mengaku sering kucing-kucingan dengan warga yang nekat masuk di luar jam kunjungan.

Sebagai informasi, batas waktu pengunjung hanya diperbolehkan hingga pukul 21.00 WIB. Namun, warga yang nakal akhirnya menjebol dinding taman untuk akses masuk.

"Di luar daripada itu (batas waktu kunjungan), kadang-kadang suka ada mengumpet masuk. Tetapi kadang kami suruh keluar, mengumpet lagi lalu masuk lagi," kata Sutanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com