DEPOK, KOMPAS.com - Aksi dua bandit Alex Candra Hutabalian (25) dan Saprudin (41) kini terhenti. Keduanya merupakan maling spesialis pencurian rumah yang terjadi di sepanjang Agustus-September 2023 di wilayah Sukmajaya, Kota Depok.
Aksi keduanya juga terbilang lihai. Kapolsek Sukmajaya Kompol Margiyono bahkan mengakui pihaknya dibuat pusing oleh tingkah Alex dan Saprudin yang mengaku telah beraksi sebanyak 10 kali di Perumahan Anyelir, Sukmajaya, Kota Depok.
Jumlah itu bahkan diduga lebih banyak karena ada beberapa korban yang memilih untuk tidak melapor, termasuk di wilayah hukum Polsek Bojonggede.
"Bahwa pelaku kejahatan yang sungguh meresahkan masyarakat, khususnya di kecamatan atau di Polsek Sukmajaya, pada saat itu terjadi antara bulan Agustus-September, sampai kami ini dibuat pusing dengan kejadian-kejadian hampir setiap malam," kata Margiyono kepada wartawan di Polsek Sukmajaya, Rabu (8/11/2023).
Baca juga: Butuh Uang untuk Keperluan Sehari-hari, Dua Bandit Mencuri di 10 Rumah Wilayah Sukmajaya Depok
Tak hanya lihai, keduanya juga kerap beraksi ketika penghuni rumah masih ada di rumahnya.
"Perumahan yang ada ini bukan rumah kosong, ada penghuninya, rata-rata ada orangnya," kata Margiyono.
Target mereka adalah rumah-rumah berlantai dua. Alex yang berperan sebagai eksekutor akan memanjat ke lantai dua rumah korban. Ia akan mencongkel jendela menggunakan obeng.
Setelah masuk, ia akan menyisir dan mencari barang berharga yang diambil. Rata-rata barang yang digasak pun berukuran kecil dan tidak sulit untuk dibawa kabur.
"Tersangka memang cukup rapi dan sabar ketika beraksi. Artinya apabila ketika beraksi, mereka hanya mengambil satu dua ponsel atau laptop, begitu selesai, mereka akan tinggalkan lokasi," tutur Margiyono.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto mengatakan, dua bandit itu selalu membawa jimat ketika beraksi.
Hadi menyebut, jimat itu sengaja dibawa karena pelaku yakin bisa meningkatkan kepercayaan diri ketika beraksi.
"Mungkin menurut keyakinan para pelaku, bisa menambah atau meningkatkan kepercayaan diri mereka pada saat mencuri, itu sudah kami amankan," jelas Hadi.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Margiyono. Ia menepis kabar soal keampuhan jimat yang mereka bawa. Menurut dia, itu adalah sugesti tidak berdasar yang diciptakan oleh pelaku.
"Jadi saya rasa jimat itu tidak ada (tidak berguna), itu sugesti saja. Nah, saatnya sekarang lah baru mereka tertangkap," ujar Margiyono.
Salah satu tersangka yakni Alex Candra Hutabalian (25) mengatakan, mereka memang hanya bermodal nekat ketika beraksi. Ia juga mengaku tidak memiliki persiapan apa-apa ketika beraksi. Rumah-rumah korban juga mereka pilih secara acak.
Baca juga: Beraksi Lebih dari 10 Kali, Duo Pembobol Rumah di Sukmajaya Hanya Bermodal Nekat dan Obeng