Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Arang Ilegal di Bekasi Ditutup, Pemilik Pasrah dan Karyawan Dirumahkan

Kompas.com - 16/11/2023, 08:03 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi melalui aparat setempat melakukan penutupan pabrik arang ilegal yang beroperasi di Jatirangga, Kelurahan, Jatisampurna, Kota Bekasi, Rabu (15/11/2023).

Penyegelan sekaligus penutupan total itu dilakukan karena pabrik tersebut dijalankan tanpa surat izin alias ilegal.

Selain itu, penutupan bermula dari adanya keluhan warga setempat yang menilai pabrik tersebut mencemari lingkungan sekitar.

"Pertama asap yang sangat memprihatinkan, kemudian kemarin khawatir terjadi kebakaran, melihat kondisi cuaca yang sedang panas," ujar Lurah Jatirangga Ahmad Apandi di lokasi, Rabu.

Baca juga: Pabrik Arang Ilegal di Bekasi Ditutup Usai Dikomplain Warga karena Cemari Lingkungan

Pabrik ditutup

Apandi mengatakan, pihaknya sudah memberikan teguran sebelumnya kepada pemilik pabrik setelah mendapat laporan dari warga.

"Kami lakukan penutupan, karena kemarin sebelumnya sudah kami tegur, yang bersangkutan sudah berjanji. Makanya hari ini ditutup supaya tidak ada aktivitas lagi," imbuhnya.

Baca juga: Satgas Pengendalian Polusi Jakarta Segel 3 Produsen Batu Bara dan 1 Pabrik Arang

Apandi mengatakan, selain warga yang terkena dampaknya, pemilik menjalankan usaha pembuatan arang itu tanpa izin ke Pemerintah.

"Dari warga juga tidak ada persetujuan terkait dengan usaha yang ada di sini. Jadi memang bisa dibilang ilegal, izinnya tidak ada," ujarnya.

Warga pun mengeluh adanya asap yang ditimbulkan pabrik. Apandi juga telah menerima bukti berupa video dari warga terkait pencemaran itu.

"Kemarin khawatir terjadi kebakaran, melihat kondisi cuaca yang sedang panas," tutur dia.

Baru beroperasi 4 bulan

Pemilik pabrik Khoidirun mengatakan, usahanya baru berjalan empat bulan dan pemilihan tempat yang dijadikan pabrik itu diurus oleh tim bagian lapangan.

"Ada yang orang lapangan sini, saya cuma dapat informasi ada tempat, soal izin gimana, dia yang urus. Baru empat bulan, tadinya ikut orang," kata dia.

Baca juga: Pabrik Arang Ilegal yang Ditutup di Bekasi Sudah Beroperasi 4 Bulan

Khoidirun menuturkan, pabrik arang yang barangnya dijual ke agen dan pasar ini merupakan usaha sendiri.

Ia memiliki dua orang karyawan. Pendapatan hariannya pun tak menentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com