JAKARTA, KOMPAS.com - Teror dari pria yang gemar memamerkan alat kelaminnya di tempat umum kembali terjadi.
Teranyar, seorang remaja pria berinisial ARF (19) di Depok, Jawa Barat, tak malu memamerkan alat kelaminnya pada perempuan yang ia temui di jalan.
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, mengatakan tindakan itu masuk dalam teori kuasa atau power. Biasanya, kata dia, pelaku mengalami inferiority complex.
"Yaitu, perasaan rendah diri parah yang kemudian coba dikompensasikan dengan melakukan tindak-tanduk kebalikannya pada tingkat ekstrem superiority complex," ucap Reza kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2023).
Berdasarkan pengakuan pelaku, ARF sudah melancarkan aksi tidak senonoh sampai 17 kali. Tersangka ARF akan menghampiri korban menggunakan sepeda motornya.
"Bahwa pelaku sudah melakukan perbuatan itu hingga belasan kali, membuat dia sudah bisa disebut sebagai residivis," ucap Reza.
Menurut dia, perilaku berulang tersebut boleh jadi ada kontribusi dari para korban. Para korban takut melawan, enggan melapor.
"Akibatnya, pelaku merasa berhasil melancarkan aksi kriminalnya. Dia menjadi career criminal. Eskalasi kebejatannya meninggi dari waktu ke waktu," ucap Reza.
Menurut Reza, eksibisionisme sendiri memang merisaukan. Ia berujar, psikologi mengategorikan tiga alat kelamin yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Adapun alat kelamin kategori primer itu berupa penis atau vagina; sekunder itu payudara dan bokong; dan tersier berupa jakun, kumis, dan lainnya.
"Dari situ bisa saya katakan bahwa, dengan memerhatikan tiga kategori alat kelamin tadi, eksibisionsime tampaknya lebih tepat dipandang sebagai perilaku yang berspektrum, bukan biner," ucap Reza.
Baca juga: Mengapa Mereka Memamerkan Alat Kelaminnya di Hadapan Publik?
Dengan pemikiran sedemikian rupa, kata Reza, eksibisionisme faktanya sudah sangat umum bahkan "ditoleransi" banyak kalangan.
"Maaf, vagina atau penis memang tidak diperlihatkan. Tapi payudara dan alat vital lainnya dipertontonkan. Dan itu dianggap bukan masalah," ucap Reza.
Hal ini sejalan dengan pengakuan salah satu pelaku berinisial ARF (19) yang baru-baru ini ditangkap polisi karena memamerkan alat kelaminnya di Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan pengakuan pelaku, hasrat itu muncul lantaran ia suka menonton film berbau pornografi. Ditambah lagi, ARF tak ada aktivitas lain.
"Awalnya cuma gabut-gabut saja sih, habis itu kepikiran. Karena menganggur kan jadi bosan, akhirnya saya melakukan hal itu," ujar ARF, di Mapolres Metro Depok, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Remaja Ekshibisionis di Depok Pamer Alat Kelamin untuk Puaskan Hasrat
Kepada polisi, ARF juga mengatakan sangat bernafsu melihat punggung perempuan. Target ARF adalah wanita yang berjalan sendirian ketika situasi jalan sedang sepi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.