JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 013 Cipinang Melayu mengubah area kolong Tol Becakayu wilayah Makasar, Jakarta Timur, menjadi area urban farming.
Ketua RW 013 Cipinang Melayu Umam mengatakan, dahulu lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur itu adalah lahan kumuh.
"Di situ kumuh. Warga luar juga banyak yang naruh mobil di sini, dan buang sampah sembarangan. Kami inisiatif memanfaatkan lahan yang kurang enak dipandang menjadi area penghijauan," ucap dia di lokasi, Minggu (12/11/2023).
Baca juga: Pulang Memancing, Warga Bekasi Temukan Mayat Pria Membusuk di Kolong Tol Becakayu
Penghijauan bermula dari tahun 2017. Saat itu, Tol Becakayu masih dalam tahap pembangunan.
Namun, sibuknya pembangunan tidak membuat warga dari luar RW 013 gentar untuk memarkirkan kendaraan mereka dan membuang sampah sembarangan di sana.
Hal ini membuat gerah warga RW 013 karena salah satu area terbuka di wilayah mereka menjadi kumuh.
Pada akhirnya, warga sepakat untuk mengubah lahan itu menjadi area hijau yang lebih asri.
"Awalnya tanam tanaman hias karena hanya biar bisa enak dilihat mata," ujar Umam.
Mulai tanam sayuran
Lambat laun, warga RW 013 merasa bahwa mereka tidak mendapat apa pun selain keindahan semata.
Mereka kembali berunding, dan memutuskan untuk menanam sayuran. Tanaman pertama yang warga coba tanam adalah kangkung dan sawi.
"Coba tanaman yang sederhana dan mudah numbuhnya, ternyata (kangkung dan sawi) bisa numbuh dengan ala kadarnya, dengan situasi ramai lalu lintas dan polusi ini," kata Umam.
Baca juga: Mengingat Kembali Kasus Rudolf Tobing yang Buang Jasad Icha ke Kolong Tol Becakayu
Kemudian, warga setempat mencari cara agar sayuran yang ditanam memiliki rasa yang lebih lezat ketika dikonsumsi.
Mereka menemukan, solusinya adalah menggunakan pupuk kandang. Melalui media tanam itu, rupanya rasa sayurannya lebih nikmat karena berkualitas.