Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Bongkar Pasang Trotoar Margonda, Fraksi PDI-P: Perencanaan Tidak Matang, Buang-buang Anggaran

Kompas.com - 29/11/2023, 08:43 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD Kota Depok Ikravany Hilman mengkritik Wali Kota Depok Mohammad Idris soal pembongkaran trotoar di Jalan Margonda Raya.

Menurut dia, tidak ada perencanaan logis dan sistematis sejak awal trotoar itu dibuat.

"Dari segi perencanaannya enggak matang, tapi menurut saya itu sangat fatal ya karena tidak ada perencanaan yang logis dan sistematis," kata Ikra saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

Dia menilai proyek ini merugikan warga serta buang-buang anggaran saja.

"Lebih parah lagi anggaran yang digunakan adalah APBD, kecuali pakai uang Pak Wali Kota ya terserah saja. Kalau begini kan jadinya buang-buang anggaran," lanjut Ikra.

Baca juga: Bongkar Pasang Trotoar Margonda Tunjukkan Ketidakmatangan Perencanaan Pemkot Depok

Padahal, ucap dia, jika trotoar dibongkar karena masalah banjir, banjir pun sudah terjadi dari tahun-tahun lalu.

Jadi, banjir ini bukan lagi persoalan yang baru ditemui ketika trotoar sudah selesai.

"Padahal soal banjir itu bukan hanya satu tahun ini. Banjir di Margonda sudah bertahun-tahun. Hampir setiap tahun jika musim hujan, Margonda banjir. Harusnya inspeksi saluran air dilakukan terlebih dahulu sebelum menutup saluran itu dengan trotoar," ujar Ikra.

Belum lagi persoalan kantong parkir setelah trotoar selesai dipercantik.

"Misalnya parkir, enggak dipikirkan dulu. Pak wali kota baru bilang akan dilakukan kajian tentang pembuatan kantong parkir justru setelah trotoar itu dibuat. Jadi untuk rencana pembangunan yang logis dan sistematis saja masih problem di Depok," tutur Ikra.

Sebagai informasi, pembongkaran trotoar itu dilakukan untuk proyek galian saluran air yang terdapat di trotoar Jalan Margonda Raya.

Baca juga: Trotoar Margonda Dibongkar Lagi, Pemkot Depok Dinilai Tak Punya Rencana Matang soal Tata Ruang

Lokasinya pembongkaran ada di depan Kantor Notaris sebelah Ciplaz Ramayana hingga Alfamart.

Kepala Dinas PUPR Depok Citra Indah Yulianty menjelaskan pembongkaran itu dilanjutkan karena masih menyebabkan banjir di area tersebut.

"Karena banjir, jadi kita cari penyebabnya. Ternyata airnya enggak masuk ke Kali Malela yang di belakang. Sekarang dibuatlah solusinya. Alhamdulillah (airnya) sudah masuk, tinggal yang depan notaris," kata Citra saat dikonfirmasi, Kamis (23/11/2023) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com