JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta menargetkan penyebaran virus HIV di Ibu Kota berhenti pada 2027.
Target ini tiga tahun lebih cepat dari rencana Kementerian Kesehatan RI yang mengejar Indonesia bebas dari AIDS pada 2030.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Umum KPAP DKI Jakarta Taufik Alief Fuad mengatakan, untuk mengejar target itu, KPAP DKI menjalankan program bernama "STOP".
“S merupakan suluh. KPAP bersama komunitas akan terus melakukan penyuluhan terkait penyakit ini. Penyuluhan tidak hanya dilakukan kepada komunitas kunci, tapi kepada seluruh masyarakat termasuk media,” ujar Taufik di Kantor Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Sudin Pusip) Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
Baca juga: Waspadai Penularan HIV, Salah Satunya lewat Berhubungan Seks
Lalu, huruf T berarti ‘temukan’. KPAP berharap, masyarakat memeriksakan diri pada 2024. Hal ini bertujuan agar angka positif HIV bisa ditekan.
“Supaya tak ada lagi yang positif HIV (karena penyebarannya dihentikan),” tutur Taufik.
Kemudian, huruf O mewakili kata ‘obati’. Orang dengan HIV (ODHIV) diharapkan berkomitmen untuk mengonsumsi obat supaya virus HIV tak terdeteksi lagi.
“Ini juga kerap menjadi kendala. Pasalnya, banyak kasus ODHIV setop konsumsi obat di tengah jalan. Ini harus dipastikan tak ada lagi,” kata Taufik.
Baca juga: Sejarah Peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember
Terakhir, huruf P berarti ‘pertahankan’. Maksudnya, ODHIV harus mempertahankan komitmen untuk mengonsumsi obat.
Taufik berharap, empat langkah ini bisa memenuhi target Jakarta bebas HIV pada 2027.
“Semoga 2027 tidak ada lagi warga Jakarta yang terinfeksi HIV. Kemudian, juga tidak ada lagi kematian karena AIDS dan tidak ada lagi stigma terhadap ODHIV,” ucap dia.
Sebagai informasi, per 2022, ada 630.000 orang meninggal dunia akibat AIDS. Sebanyak 26.000 di antaranya berada di Indonesia.
Diperkirakan, 1,3 juta orang di seluruh dunia tertular HIV pada 2022. Artinya, penurunan infeksi HIV baru 38 persen sejak 2010 dan 59 persen sejak puncaknya pada 1995.
Untuk menekan pertumbuhan virus HIV dalam tubuh, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) harus mengonsumsi obat ARV secara rutin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.