Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nahasnya Nasib Perempuan yang Diracun dan Dilakban Kekasih Gelap di Cikarang: Dipicu Utang dan Asmara

Kompas.com - 11/12/2023, 18:17 WIB
Larissa Huda

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Nasib wanita berinisial JS berujung tragis. Ia ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

JS ditemukan tewas dalam kondisi mulut, tangan, dan kaki dilakban, Jumat (8/12/2023). Selain itu, jenazah JS yang sudah membengkak juga ditutupi selimut.

Berdasarkan keterangan anak pemilik kontrakan, Lia (28), korban tinggal bersama seorang pria atau terduga pelaku yang mengaku sebagai suaminya.

Penemuan jasad JS pertama kali diketahui saat pengontrak lainnya mencium bau busuk. Mereka kemudian mencoba membersihkan lingkungannya.

Baca juga: Jasad Perempuan Terlakban di Cikarang Dibunuh dengan Racun Tikus oleh Pacarnya

Warga sekitar kemudian curiga lantaran bau busuk itu tak kunjung hilang sejak Kamis (7/12/2023) sore. Benar saja, bau busuk itu berasal dari jasad rumah kontrakan korban.

Dibunuh sang kekasih

Misteri pembunuhan wanita yang dilakban terungkap. Polisi telah menetapkan AMW (34) sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan terhadap JS.

AMW ternyata bukan suami, melainkan kekasih gelap korban. AMW disebut sudah memiliki istri. 

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Ajun Komisaris Besar (AKBP) Samian belum bisa megungkapkan sejak kapan keduanya saling kenal.

"Iya, kurang lebih seperti itu (punya hubungan asmara). Ada hubungan dekat memang, tetapi bukan suami istri," tutur Samian, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Jasad Perempuan Terlakban di Kontrakan Cikarang, Tetangga: Enggak Nyangka, Pelaku Kelihatan Polos

Sejak awal, tetangga sudah curiga pada AMW sebagai pembunuhnya. Kendati demikian, tetangga bernama Peter (27) tak menyangka bahwa pembunuh JS adalah kekasihnya sendiri.

"Si pelakunya kalau lihat dari style atau gaya nyapa, enggak ada yang nyangka, (orangnya) polos, motornya Supra lama," ujar Peter kepada Kompas.com di Cikarang Timur, Sabtu (9/12/2023).

Peter juga mengaku tidak pernah mendengar cekcok atau pertengkaran dari dalam kontrakan JS dan AMW selama mereka mengontrak di sana.

Hal senada juga diucapkan Lia. Menurut dia, tetangga justru sering meledek pasangan yang mengaku suami istri itu karena jarang keluar kontrakan.

"Orang kayak pengantin baru, berdua terus. Enggak ada cekcok atau berantem," ujar Lia.

Baca juga: Pembunuhan Wanita Terlakban di Bekasi Dipicu Persoalan Utang dan Asmara

Mati diracun

Penyebab kematian JS juga sudak terkuak. Menurut Polisi, AMW membunuh kekasihnya dengan cara memasukkan racun tikus ke makanan korban.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com