BEKASI, KOMPAS.com - Warga Kampung Gubug mengungkapkan awal mula penemuan sumber minyak dan gas (migas) di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi.
Masdi (53), warga yang puluhan tahun tinggal di Kampung Gubug, menuturkan, sumber minyak di kampungnya sudah diketahui sekitar 10 tahun lalu.
"Sudah (diketahui) hampir 10 tahun, ada seperti dibom gitu dimasukkan dinamit (ke dalam tanah). Itu saya masih garap (sawah)," tutur Masdi saat ditemui di Desa Sukawijaya, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Pertamina Temukan Sumber Migas Baru di Bekasi dan Indramayu
Masdi mengatakan, saat itu ada seseorang yang datang meminta izin untuk menguji sumber minyak di lahan sawahnya.
"Enggak tahu sih (siapa yang menaruh dinamit), kayaknya itu dari orang Pertamina. 10 tahun lalu (izin) ada pengecekan, (dikatakan) bahwa di bawah ada minyak," kata dia.
Masdi menuturkan, ledakan dinamit itu berdampak pada lingkungan dan menyebabkan rumah-rumah warga retak.
Karena itu, sejumlah warga yang terdampak diberi dana kompensasi oleh PT Pertamina senilai Rp 300.000 per kepala keluarga (KK).
"Dipanggil ke kantor desa pas ada pengeboman dinamit itu. Enggak lama (datang) ke kantor desa, dikasih (dana kompensasi)," ungkap dia.
Baca juga: Permintaan Bensin Diproyeksi Naik 4 Persen Saat Nataru, BPH Migas: Stok BBM di Atas 17 Hari
Teranyar, sekitar 10 bulan lalu, PT Pertamina mulai mengeruk tanah di sana. PT Pertamina juga membeli lahan sawah warga, termasuk milik Masdi.
Masdi mendapatkan sekitar Rp 1,1 miliar dengan total luas sawah sekitar 5.000 meter persegi.
"Pokoknya sekitar dibayarnya Rp 230.000 per meter dikali 5.000 meter. Area jalan mahalan dikit, daratnya mah sekitar Rp 400.000 (per meter) kalau enggak salah," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina (Persero) melalui subholding upstream PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa menemukan dua sumber migas baru di Jawa Barat.
Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Belum Ada Lonjakan Penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi
Penemuan tersebut merupakan hasil dari pengeboran dua sumur eksplorasi.
Kedua sumur itu, yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu, dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.
Pengeboran sumur eksplorasi EPN-001 ditajak pada 18 Agustus 2023 dengan menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.
Pengeboran berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 bopd dan rate gas mencapai 1,09 mmscfd di kedalaman 2.590 mMD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.