Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Pernyataan Cak Imin Soal Dompet Orang Bekasi Kempis, Sukur Nababan: Rakyat Jangan Dihina

Kompas.com - 21/12/2023, 08:19 WIB
Joy Andre,
Larissa Huda

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukur Nababan menyinggung pernyataan Muhaimin Iskandar soal kebiasaan orang Bekasi yang punya dompet tipis namun rajin ke mal.

Sukur mempertanyakan maksud tersirat calon wakil presiden nomor urut satu tersebut di balik pernyataanya.

"Maksudnya apa itu? Jangan kita hina orang tidak punya uang. Rakyat itu jangan dihina," kata Sukur saat ditemui seusai acara natal HKBP di seluruh Jabodetabek di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Rabu (20/12/2023) malam.

Baca juga: CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Mal di Bekasi Megah, tetapi Dompet Warganya Kempis

Menurut Sukur, tidak sepatutnya seorang pejabat publik melontarkan pernyataan tersebut.

Kebiasaan orang yang tidak berbelanja ketika datang ke mal adalah cerminan bahwa rakyat memang tidak punya hiburan selain untuk cuci mata.

Oleh sebab itu, tidak sepatutnya rakyat dihina dan direndahkan jika memang realitanya banyak yang pergi ke mal namun tidak berbelanja.

"Karena tidak ada pekerjaan, jadinya ke mal, cuci mata. Tujuan pembangunan ini agar rakyat kalau datang ke mal, ya jangan cuci mata, jangan lihat-lihat. (Dorong) agar bisa beli. Jadi, jangan dihina lah," ucap Sukur.

Pernyataan Muhaimin Iskandar soal banyaknya mal di Bekasi namun dompet rakyatnya tipis kini menjadi buah bibir.

Baca juga: Apindo Keberatan Usulan UMK Bekasi 2024 Naik Jadi Rp 5.881.434

Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Cak Imin itu di hadapan ratusan ibu majelis taklim se-Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Negara maju itu bukan mentereng yang gagah-gagahan, bukan. Negara maju itu kalau rakyatnya dompetnya terisi, seluruh kebutuhannya murah, tabungannya punya," kata Cak Imin dalam acara silaturahim Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi di Gedung Guru, Bekasi, Senin (18/12/2023) lalu.

Cak Imin lantas menyinggung perekonomian warga Bekasi yang masih sulit. Padahal, tidak sedikit dibangun pusat perbelanjaan di wilayah ini.

"Jangan kayak orang Bekasi, di sini malnya banyak megah-megah, tapi cuma lihat sambil muter. Jalan-jalan ke mal muter saja, terus anaknya bilang, 'Cuma lihat-lihat dong, Bu?' Lah iya, orang dompetnya kempis," kata Cak Imin berkelakar.

Wakil Ketua DPR RI ini pun menilai, jika ingin Indonesia menjadi negara maju maka harus terlebih dahulu menyejahterakan rakyatnya.

Baca juga: Pj Wali Kota Usulkan UMK Bekasi 2024 Naik 14,02 Persen Jadi Rp 5.881.434

Muhaimin mengatakan, hal ini bisa terjadi jika kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat adalah memastikan rakyat tidak terbeban oleh biaya hidup.

Salah satu yang terpenting adalah akses kesehatan bagi masyarakat. Ia pun menyinggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) yang masih memberatkan masyarakat.

"Tugas pemerintah adalah memberi sarana agar rakyat punya pekerjaan yang positif dompet pun berisi. Bagaimana caranya punya tabungan? Kesehatan harus murah semurah-murahnya," kata Cak Imin.

"BPJS dievaluasi supaya tidak sewenang-wenang dan antre, bahkan kalau perlu sebaik-baiknya pelayanan, jadi biaya murah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com