JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Mario Dandy Satriyo sempat menjadi topik hangat yang diperbincangkan sepanjang 2023.
Perilaku ekstrem yang ditunjukkan Mario, mulai dari penganiayaan terhadap seorang anak berinisial D (17) dan pelecehan seksual terhadap anak AG (15), membuat namanya kian tercoreng.
Kompas.com merangkum bagaimana perjalanan Mario mempertanggungjawabkan kelakuan “gilanya”.
Bagaimana semua ini bermula? Apa yang sebenarnya terjadi? Simak kaleidoskop berikut ini:
Mario sempat buka-bukaan di hadapan publik saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2023) lalu.
Di hadapan Majelis Hakim, Mario mengaku, peristiwa penganiayaan terhadap D bermula karena yang bersangkutan bosan saat menunggu AG facial di mal wilayah Jakarta Selatan.
"Gabut waktu itu, soalnya AG lagi facial dan saya nunggu di luar,” kata Mario saat menjawab pertanyaan hakim perihal alasannya menganiaya korban.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Serial Killer Wowon Dkk, Berlatar Penggandaan Uang Berujung Nyawa Melayang
Mario kemudian mengajak dua orang temannya, El dan Darren, untuk menemaninya menemui D yang tengah berada di sebuah komplek bernama Komplek Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Namun, karena El dan Darren ada kesibukan lain, Mario lantas mengajak Shane Lukas untuk bertemu D.
"Saya jemput teman-teman saya karena saat menunggu itu saya enggak ngapa-ngapain. Saya mikirnya habis AG facial kan kita mau ketemu D karena AG tidak boleh pulang lama. Jadi habis itu saya mau nongkrong sama temen-temen saya,” kata Mario.
"Nah karena El sama Deren enggak mau, saya ajak Shane. Saya akhirnya bilang ke dia kalau mau mukulin (D), biar dia mau ikut saja, biar mau ikut menganiaya, biar ada rasa excited, mau ikut kepancing pengen ikut gitu loh,” sambung dia.
Sesampainya di lokasi, Mario tak banyak basa-basi.
Setelah mengobrol selama beberapa saat dengan D, Mario kemudian memberikan hukuman push up dan sikap tobat.
Namun, karena D tak mampu menuruti perintah Mario, pelaku lantas menendang korban secara brutal.
"Ketika korban bertemu dengan pelaku di depan rumah temannya yang berinisial R, pelaku menendang korban dengan kakinya," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (24/2/2023).