Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Camat di Bekasi Saat Diperiksa Bawaslu, Tak Sadar Diberi "Jersey" Nomor 2

Kompas.com - 10/01/2024, 08:17 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi mulai memanggil para camat berkait dugaan tidak netral akibat memamerkan jersey nomor punggung 2 di sela kegiatan olahraga di Stadion Patriot Chandrabaga.

Pada Selasa (9/1/2024), Camat Jatiasih Ashari dan Camat Pondok Gede Zainal Abidin Syah memenuhi panggilan Bawaslu. Keduanya datang mengenakan pakaian dinas aparatur sipil negara (ASN).

Selain dua camat, perwakilan dari Bank BJB selaku sponsor kegiatan yang juga menyediakan jersey tersebut ikut diperiksa Bawaslu.

Pihak BJB irit bicara

Pimpinan Cabang Bank BJB Bekasi Bayu Novi Putra Utama enggan bicara banyak saat diwawancarai awak media usai diperiksa selama kurang lebih dua jam.

"Kami sudah sampaikan apa yang jadi pertanyaan rekan-rekan dari Bawaslu, sudah kami klarifikasi, sudah kami sampaikan isinya seperti apa," ucap Bayu di Gedung Bawaslu Kota Bekasi.

Baca juga: Bawaslu Gali Kronologi Kejadian di Balik Foto Pamer Jersey Nomor 2

Bayu mengaku dicecar sejumlah pertanyaan, termasuk soal jersey yang disediakan dalam acara tersebut.

"Aduh enggak ngitung (jumlah pertanyaan), terkait kaus (jersey) saja, BJB support kaus, sudah gitu," kata dia.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai materi pemeriksaan, Bayu enggan menyampaikan detail. Dia menyebutkan, Bawaslu yang berhak menjelaskan.

"Nanti rekan-rekan bisa (tanya) ke Bawaslu ya, dari saya mungkin cukup itu saja yang bisa saya sampaikan," sebut dia.

Bantahan Camat Jatiasih

Sementara itu, Camat Jatiasih Ashari membantah sengaja memamerkan jersey dengan nomor punggung 2.

Ashari juga berpendapat, para ASN tidak mungkin sengaja melakukan hal tersebut.

"Bloon sekali kalau aparatur (ASN) sengaja melakukan itu. Statement pribadi dari sudut pandang saya, bisa disimpulkan sendiri," ujar Ashari saat ditemui usai pemeriksaan.

Baca juga: Diperiksa Bawaslu, Camat Pondok Gede Mengaku Tak Sadar Jersey yang Dibagikan Panitia Nomor 2

Ia juga memastikan bahwa foto tersebut diambil bukan atas dasar perintah siapa pun.

"Saya yakini tidak akan ada perintah," ujar Ashari.

Adapun Ashari dicecar 31 pertanyaan oleh Bawaslu Kota Bekasi selama pemeriksaan lebih kurang 2,5 jam. Namun, dia enggan menjelaskan soal pertanyaan yang diajukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com