Sama seperti Ashari, Camat Pondok Gede Zainal Abidin juga dicecar sekitar 30 pertanyaan.
Zainal mengaku sama sekali tidak menyadari bahwa semua jersey yang diberikan panitia memiliki angka nomor 2.
"Kaus (jersey) yang simbolis dikasih, ada yang ngasih, ya panitia. Enggak tahu (soal nomor punggung 2)," ujar Zainal.
Karena foto ASN menunjukkan jersey tersebut viral, Zainal mengaku syok lantaran dikaitkan dengan dugaan tidak netral di masa Pemilu 2024.
"Ya kaget. Saya enggak engeh, kan habis main bola itu, makanya enggak sadar," papar dia.
Baca juga: Diperiksa Bawaslu, Camat Jatiasih Dicecar 31 Pertanyaan soal Foto Pamer Jersey Nomor 2
Zainal mengatakan, para ASN hanya mengetahui bahwa kegiatan tersebut bentuk persahabatan antarkecamatan se-Kota Bekasi.
Karena itu, bisa dia pastikan bahwa kehadiran para camat pada saat itu hanya sebatas untuk olahraga sepak bola.
"Ya tidak sengaja terkait dengan hal-hal tersebut (dikaitkan dugaan tidak netral). Intinya kami main bola dan bentuk persahabatan dengan kecamatan," kata Zainal.
Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kota Bekasi Muhammad Sodikin menuturkan, pihaknya menggali kronologi dalam pemeriksaan para terlapor.
"Intinya kami menggali pertama adalah kronologi kejadiannya, atas dasar apa menghadiri. Hanya seputar itu," kata Sodikin.
Sodikin menuturkan, detail pertanyaan serta klarifikasi dari terlapor tidak bisa dijelaskan secara terperinci. Sebab, penyelidikan belum rampung.
Baca juga: Diperiksa Berkait Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Bloon kalau ASN Sengaja Melakukan Itu
Dalam pemeriksaan, terlapor berhak membantah. Namun, Bawaslu yang akan menentukan hasil akhirnya.
"Kalau persoalan bantah itu kan hak dia, kan nanti kami akan membuktikan, apakah ini melanggar netralitas atau tidak itu nanti ya, masih berproses," jelas Sodikin.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bekasi Vidya Nurrul Fathia memastikan, 13 terlapor bakal dimintai keterangan klarifikasi berkait foto tersebut.
"Iya, pasti, dalam waktu dekat akan kami panggil untuk dimintai keterangan untuk dimintai klarifikasinya," ucap Vidya.
Dalam waktu dua pekan, Bawaslu akan memutuskan apakah para ASN terbukti melanggar aturan netralitas atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.