Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Dukung Perluasan Kawasan Rendah Emisi, Zita Anjani: Insya Allah Polusi Jakarta Akan Berkurang

Kompas.com - 23/01/2024, 10:25 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani merespons positif rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta untuk memperluas kawasan rendah emisi atau low emission zone (LEZ) guna mengurangi polusi udara di Jakarta.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta itu optimistis akan terjadi perubahan yang signifikan pada perbaikan kualitas lingkungan Jakarta.

“Alhamdulillah, ini sebuah inisiatif yang bagus banget ya. Saat ini kita sudah punya Kawasan Kota Tua dan Tebet Eco Park sebagai kawasan rendah emisi. Kalau kita perbanyak lagi ke depannya, Insya Allah tingkat polusi Jakarta akan semakin berkurang,” ucap Zita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: 7.862 Orang Ikut Pelatihan oleh Pemprov DKI 2023, Hampir 50 Persen Diterima Kerja

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengumumkan rencana pengurangan polusi udara lewat perluasan LEZ dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 576 Tahun 2023 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara.

Selain penambahan kawasan rendah emisi, Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah sembilan stasiun pemantau kualitas udara (SPKU). Saat ini, DKI Jakarta sudah memiliki 12 SPKU yang bertaraf reference grade.

Zita optimis bahwa berbagai langkah pengurangan emisi tersebut merupakan kemajuan yang baik menuju Jakarta Green City.

“Kota Hijau atau Green City itu kan ada banyak program pendukung yang harus dipenuhi, termasuk green open space dan green planning and designNah, ini yang sudah kami lakukan. Pelan tapi pasti, kita selangkah menuju Jakarta Green City. Setelahnya kami akan evaluasi secara bertahap, lalu kami akan progres ke program-program lain,” ucap Zita.

Baca juga: Pengamat Sebut Kawasan LEZ seperti Kota Tua Dorong Warga Gunakan Transportasi Umum

LEZ merupakan kawasan dengan akses terbatas bagi kendaraan bermotor yang memiliki emisi tinggi. Kebijakan ini telah diterapkan di sejumlah kota dunia, seperti di Singapura, London, dan Mexico.

Zita berharap agar semua pihak, termasuk masyarakat Jakarta, bisa saling bersinergi untuk memaksimalkan program tersebut.

“Saya dapat laporan memang warga masih banyak yang bandel juga di LEZ ini. Mungkin dari pihak Pemprov DKI Jakarta juga mungkin bisa memberikan edukasi soal gas rendah emisi kepada masyarakat di wilayah sekitar LEZ. Bangun kolaborasi dengan Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) setempat supaya lebih efektif,” ujar Zita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com