Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Kubangan Terminal Bubulak Pakai Aspal Bekas, Sekda Bogor: Memang Tidak Ada Anggaran

Kompas.com - 23/01/2024, 11:03 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, belum memiliki anggaran untuk merevitalisasi Terminal Bubulak.

Saat ini, pemerintah daerah mengandalkan sisa-sisa bongkahan aspal atau aspal bekas untuk menambal kerusakan jalan di dalam terminal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengungkapkan, dari rapat pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kebutuhan perbaikan Terminal Bubulak setidaknya mencapai sekitar Rp 10 miliar.

Pemkot Bogor, kata Syarifah, tengah berupaya menangani kondisi terminal tersebut dengan menggunakan sisa aspal atau aspal bekas untuk sementara waktu.

Baca juga: Ditangani Sementara Pakai Aspal Bekas, Terminal Bubulak Kini Tidak Terlalu Becek

"Untuk sementara kubangan kami tutup agar bisa nyaman. Sekarang sudah mulai rapi dah berkurang," kata Syarifah, dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).

"Masih ada sebelah kanan (yang rusak), materialnya masih kurang sehingga masih cari. Dinas PUPR masih cari, saya juga bantu cari di mana pun yang tersedia bongkahan aspal, karena ini memang tidak ada anggaran," sambungnya.

Syarifah mengaku, kondisi Terminal Bubulak sudah semakin parah dengan banyaknya lubang-lubang besar.

Ia pun telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Bogor agar penanganan kerusakan di Terminal Bubulak dapat dilakukan secepatnya meski terganjal anggaran.

Baca juga: Revitalisasi Terminal Bubulak Terus Ditunda, Pengelola Putar Otak Perbaiki Fasilitas

Salah satu solusinya yaitu menggeser pos anggaran pemeliharaan jalan yang ada di Dinas PUPR untuk memperbaiki Terminal Bubulak.

"Anggaran pemeliharaan jalan se-Kota Bogor sebetulnya sudah terencana. Nanti kami mau bahas bisa tidak yang pemeliharaan di bulan Oktober, November, Desember ditarik dulu dan digunakan untuk Terminal Bubulak," sebutnya.

"Jadi yang nanti untuk Oktober, November, Desember menggunakan anggaran perubahan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com