Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Rencana Bangun Rusun Baru, Eks Warga Kampung Bayam: Gedung Ini Untuk Siapa?

Kompas.com - 28/01/2024, 21:41 WIB
Rizky Syahrial,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Muhammad Furqon bertanya mengapa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mau mendirikan rumah susun (Rusun) baru untuk eks warga Kampung Bayam.

Padahal bangunan Kampung Susun Bayam, menurutnya, dibuat untuk mereka.

Nyatanya, kata Furqon, mereka malah disuruh tinggal sementara di Rusun Tanjung Priok atau Rusun Pasar Rumput.

"Dia (Heru Budi) mau kami huni sementara Rusun Tanjung Priok atau Rusun Pasar Rumput, terus bangunan Kampung Susun Bayam ini untuk siapa, sehingga katanya akan dibuat lagi," kata Furqon saat ditemui di lokasi, Minggu (28/1/2024).

Baca juga: Aktivis Sebut Anak-anak Kampung Susun Bayam Alami Trauma, Khawatir Orangtuanya Ditangkap Polisi

Furqon dan warga lain pun masih tetap memutuskan tinggal di bangunan Kampung Susun Bayam. Hal ini sesuai legalitas yang diberikan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Ia yakin, bangunan rumah susun ini diperuntukkan untuk eks warga Kampung Bayam.

"Sesuai dasar dan keputusan legalitas yang sudah ditetapkan oleh gubernur sebelumnya Bapak Anies Baswedan, itu Kampung Susun Bayam ya untuk warga Kampung Bayam," jelas dia.

Selain itu, ia juga ingin Heru Budi mengadakan audiensi dengan eks warga Kampung Bayam sebelum membuat keputusan akan bangun rusun baru.

"Dan selama beliau (Heru Budi) menjabat, ketika kami meminta audiensi dia enggak temuin," kata Furqon.

"Jangan lah memutuskan sebelah pihak, bicara ke kami. Jangan tiba-tiba mau membuat rusun, tanpa berdialog dengan kami," tegasnya.

Baca juga: Serunya Anak-anak Kampung Susun Bayam Belajar Tebak Profesi

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta juga sudah memfasilitasi warga eks Kampung Bayam untuk menghuni Rusun Nagrak hingga Pasar Rumput.

“Saya memberikan beberapa alternatif, bisa ditempat di Nagrak, di Pasar Rumput. Dan kami akan bangun kembali rusun di sekitar sana (JIS). sehingga silahkan warga memilih,” kata Heru Budi.

Saat ditanya soal adanya penolakan dari eks warga Kampung Bayam yang hanya ingin menghuni KSB, Heru Budi meminta agar hal itu ditanyakan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola KSB.

“Ya tanya sama Jakpro,” singkat Heru Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com