Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Terus Pecahnya Tawuran di Depan Mal Bassura, Dipicu Provokasi dan Konflik Menahun

Kompas.com - 29/01/2024, 09:26 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran di depan Mal Bassura, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jakarta Timur, kembali terjadi pada Minggu (28/1/2024).

Menurut Ketua RT 001 RW 02 bernama Medi (46), tawuran kali ini sudah yang keenam kalinya sepanjang Januari 2024.

"Sudah enam kali kejadian. Parahnya hari ini dan tahun baru," papar Medi saat ditemui di lokasi, Minggu.

Adapun tawuran yang pecah tersebut melibatkan warga rukun warga (RW) 01 dan 02 Kelurahan Jatinegara. Jejak-jejak bekas tawuran sempat berserakan di jalan.

Polisi juga sempat menutup akses Jalan Jenderal Basuki Rahmat. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, jalan sudah dibuka kembali.

Baca juga: Puslabfor Olah TKP Kebakaran Basement Apartemen Bassura, Bawa Abu Arang dan Instalasi Listrik untuk Diuji

Disulut sang provokator

Medi mengatakan, tawuran antara warga dua kampung terjadi karena ada provokator dari kalangan remaja yang menyulut emosi warga.

Namun, provokator itu belum diketahui identitasnya. Hal itu membuat warga RW 01 dan RW 02 akhirnya saling melempar batu di Jalan Raya Jenderal Basuki Rahmat.

"Saling lempar batu di jalan raya, rumah enggak kena," tutur Medi.

Ditemui terpisah, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Timur Komisaris Besar (Kombes) Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, tawuran di sana terus terjadi sejak sembilan tahun lalu.

"Dari informasi yang kami peroleh, sudah sembilan tahun lalu," kata Nicolas.

Baca juga: Tawuran di Depan Mal Bassura Dipicu 5 Provokator yang Acungkan Bambu dan Batu

Polisi selidiki provokator

Saat ini, kata Nicolas, polisi masih menyelidiki lima orang yang diduga memprovokasi tawuran di depan Mal Bassura itu.

Menurut dia, lima orang itu mengacungkan bambu dan batu sehingga menyulut emosi warga. Nicolas menduga provokator berasal dari luar daerah tersebut.

"Masih kami selidiki, katanya ada yang membawa bambu dan menyulut emosi. Warga akhirnya saling menyalahkan," kata Nicolas.

Nicolas menuturkan, lima orang provokator itu terlihat dalam video yang direkam salah satu warga dari kejauhan. Warga kedua RW kemudian saling menyalahkan dan terjadi tawuran.

"Kedua warga memang menyangka bahwa pihak sini yang menyerang, pihak sana yang menyerang. Itulah pemicunya," tutur dia.

Baca juga: Tawuran Warga di Depan Mal Bassura Jatinegara Sering Terjadi sejak 9 Tahun Lalu

Ia menjelaskan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun, seorang polisi terluka karena lemparan batu.

Selain itu, polisi sudah menyita barang bukti batu dan petasan yang digunakan saat tawuran. Polisi juga membuat deklarasi damai yang dihadiri kedua belah pihak.

"Sekarang sudah damai, apabila terjadi lagi, selanjutnya kami akan tindak pelakunya, mau di bawah umur atau sudah berumur," tegas Nicolas.

(Tim Redaksi : Rizky Syahrial, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com