DEPOK, KOMPAS.com - Penumpang mengeluhkan panjangnya jembatan layang atau skybridge di Stasiun Bojong Gede. Salah satu penumpang KRL, Ririn mengatakan, dia membutuhkan waktu 12 menit untuk melintasi skybridge itu.
“Katanya jalan lewat skybridge cuma 7 menit, saya lewat situ bisa sampai 10 menit lebih. Untuk pekerja yang mengejar waktu tiap pagi jelas menyita waktu,” kata Ririn (54), penumpang KRL asal Bojong Gede.
Akibatnya, banyak penumpang yang memilih berjalan kaki lewat rel di Gaperi daripada memakai fasilitas skybridge.
Baca juga: Momen Penumpang KRL Berhamburan Saat Kereta Mengeluarkan Asap di Stasiun Bojong Gede Bogor…
Penumpang lainnya, Supriyatno (57) juga mengungkapkan hal serupa.
"Semenjak diterapkannya skybridge, niat yang memang dimaksudnya untuk menertibkan kendaraan depan stasiun jadi imbasnya ke calon penumpang kereta karena jalannya jadi terlalu jauh sekitar 200-300 meter,” ungkap Supriyatno kepada Kompas.com, Senin (29/1/2024).
Menurut kisaran Supriyatno dan Ririn, panjang jembatan diperkirakan mencapai 200 meter lebih.
Supriyatno juga mengungkapkan, perpindahan akses keluar stasiun melalui skybridge hanya memindahkan kemacetan ke pintu stasiun lain.
"Di jalan utama sudah lebih lancar, tapi ya arah ke Gaperi dan pintu stasiun yang satu lagi sama saja macet total. Apalagi jalanan menuju sana kan berlubang," ujar Supriyatno.
Baca juga: Progres 72 Persen, Skybridge Penghubung Stasiun Bogor-Paledang Siap Beroperasi Tahun Depan
Selain itu, jarak dari titik tap in ke underpass ke peron kereta tujuan Jakarta Kota juga jauh.
“Misal lewat skybridge, terus saya tap in, itu juga jalan ke underpass masih jauh, sekitar 100 meter lebih tuh ada. Kan saya tiap pagi harus ke kereta yang di seberang (Jakarta Kota), jadi saya sebagai penumpang tuh kayak dibawa jalan jauh dan muter,” ungkap Ririn.
Akibatnya, banyak penumpang dari arah skybridge yang curi kesempatan menggunakan jalan penyebrangan khusus lansia karena terlalu malas untuk ke underpass yang masih jauh.
“Sekarang tuh mau anak muda atau orang tua sudah banyak nyebrang di jalur penyebrangan khusus lansia (Depan Roti O), karena ya itu underpass dan skybridge kayak ujung ke ujung,” ungkap Ririn.
Baca juga: Keruwetan di Stasiun Manggarai, Peron Berubah-ubah hingga KRL Sering Berhenti Lama
Ririn berharap underpass lain bisa dibangun di dekat titik tap in skybridge supaya penumpang tidak perlu jauh-jauh lagi.
"Memang betul underpass yang sudah ada itu bangunan lama alias ya di situ dari dulu. Jadi, sarannya paling pembangunan underpass lainnya di dekat pintu tap in skybridge. Itu pasti kebantu banget untuk penumpang,” tambah Ririn.
Meskipun demikian, Ririn menikmati perjalanan saat melintasi skybridge Stasiun Bojong Gede.
“Kalau berbicara soal nyaman, memang nyaman pas lewat situ, apalagi kalau pulang kerja sore itu kan bisa lihat pemandangan gunung,” jelas Ririn.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.