JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja rumah tangga (PRT) bernama Yuni Sri Rahayu (41) mengaku, tak diperbolehkan untuk melakukan sosialisasi di sekitar kontrakannya, Cilandak, Jakarta Selatan, meski telah terdaftar resmi sebagai calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
“Jujur saja, di sini, di kontrakan saya, saya tidak diperbolehkan untuk sosialisasi waktu minta izin,” kata dia saat ditemui di kontrakannya, Kamis (1/2/2024).
Yuni menyebut, dirinya tak diberi izin oleh salah satu perangkat wilayah setempat.
Alasannya, wilayah yang dihuni Yuni telah mendeklarasikan dukungan untuk beberapa caleg.
Yuni sebenarnya meminta izin untuk sosialisasi jauh sebelum kampanye terbuka dimulai, tepatnya pada bulan Oktober 2023.
Namun, karena mendapat penolakan di awal. Ia menganggap pernyataan dari perangkat tersebut berlaku hingga sekarang.
“Mereka bilang gini, ‘karena di sini sudah mendukung dua caleg, jadi enggak bisa sosialisasi’,” ungkap Yuni seraya menceritakan perkataan oknum tersebut.
Baca juga: Pernah Jadi Korban Pelecehan dan Sering Didiskriminasi, Alasan PRT Yuni Maju Jadi Caleg DPRD DKI
Yuni yang berstatus sebagai pendatang akhirnya memilih untuk legawa.
Ia tak ingin membuat gaduh wilayah tempat tinggalnya gegara hal seperti ini dan memilih untuk berkampanye di lokasi lain.
“Karena aku pendatang, aku sadar diri dan menghargai aja. Toh kita bisa sosialisasi di tempat lain,” tutur dia.
Sebagai informasi, Yuni maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta daerah pemilih (Dapil) VII dari Partai Buruh.
Adapun wilayah yang termasuk Dapil VII adalah Kecamatan Cilandak, Setiabudi, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, dan Kebayoran Baru.
Sampai saat ini, Yuni mengungkap, telah berkampanye di beberapa titik. Salah satunya di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan.
Baca juga: PRT Jadi Caleg DPRD DKI, Habiskan Rp 2,5 Juta untuk Kampanye dan Administrasi
Wilayah itu dipilih karena disinyalir dapat menjadi lumbung suara untuknya.
Sebab, Yuni yang tergabung dalam organisasi Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) memiliki banyak kenalan di sana.
“Kawasan Fatmawati menjadi tempat kumpul Serikat saya (Jala PRT). Jadi aku coba kampanye di sana,” ucap dia.
Di lain sisi, saat berkampanye, Yuni juga tak memberikan bingkisan apa pun.
Ia mengaku, hanya memberikan pernak-pernik alat peraga kampanye (APK) yang sebelumnya dibuat.
“Saya bikin poster, stiker, dan gantungan kunci. Jadi saya kasih APK saja saja ke warga, belum bisa kasih sembako kayak yang lain,” imbuh dia sambil tersenyum tipis.