Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Mahfud MD Singgung Disertasi soal Konstitusi Negara Ditukangi | Sivitas Akademika UIN Jakarta Desak Jokowi Bersikap Netral

Kompas.com - 04/02/2024, 05:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita seputar Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Sabtu (3/2/2024).

Artikel mengenai Mahfud MD singgung disertasi Buyung Nasution soal konstitusi negara ditukangi menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.

Selanjutnya, artikel tentang Alumni dan sivitas akademika UIN Jakarta desak Jokowi bersikap netral banyak dibaca pembaca Kompas.com dan menjadi berita terpopuler lainnya.

Baca juga: Berkas Perkara Firli Dikembalikan Lagi oleh Kejati DKI, Polda Metro: Segera Kami Lengkapi

Sementara itu, berita tentang kader PDI-P berharap Jokowi datang ke kampanye akbar Ganjar Mahfud di GBK turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Berikut ini adalah paparan dari tiga berita Populer Jabodetabek yang disebut di atas:

1. Singgung disertasi Buyung Nasution soal konstitusi negara ditukangi, Mahfud MD: sekarang sedang terjadi

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyinggung disertasi advokat Adnan Buyung Nasution soal negara demokratis namun tidak konstitusional.

Mahfud menyebut, kondisi dalam disertasi Buyung itu kini sedang terjadi karena konstitusi yang "ditukangi".

Baca juga: Singgung Rezim Soeharto, Mahfud MD: Sekuat Apa Pun Kalau Lawan Rakyat, Jatuh

"Ada negara konstitusional tapi tidak demokratis karena konstitusinya ada tetapi selalu ditukangi, dipermainkan, itu konstitusi saja, tidak ditegakkan jiwa dan rohnya," ujar Mahfud MD dalam acara Alumni UI Bersama Ganjar-Mahfud di Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024).

"Itu di disertasinya Pak Buyung dulu dan mungkin sekarang sedang terjadi lagi," tambah dia. Baca selengkapnya di sini.

2. Alumni dan sivitas akademika UIN Jakarta desak Jokowi bersikap netral

Kelompok alumni dan sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta mendesak Presiden Joko Widodo untuk bersikap netral dalam Pemilu 2024.

Alumni sekaligus pengamat politik Ray Rangkuti meminta Jokowi dan semua aparat negara bersikap netral dan menjadi pengayom bagi semua kontestan pemilu.

Baca juga: PDI-P Sebut Kritik Kampus untuk Jokowi Tak Boleh Diremehkan

"Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan wajib bersikap netral dan memfasilitasi seluruh aktivitas pemilu berdasar prinsip keadilan," ujar Ray Rangkuti dalam keterangan yang diterima, Sabtu (3/2/2024).

Ray mengatakan, sikap netral yang ditunjukkan lebih dari sekedar tidak menggunakan fasilitas negara. Baca selengkapnya di sini.

3. Kader PDI-P berharap Jokowi datang ke kampanye akbar Ganjar Mahfud di GBK

Sejumlah kader PDI Perjuangan berharap Presiden Joko Widodo ikut hadir dalam kampanye akbar pasangan capres cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Kampanye akbar kali ini diketahui bertajuk, "Harapan Jutaan Rakyat dan Konser Salam Metal Menang Total."

Baca juga: Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Hasto PDI-P: Pak Ahok Kedepankan Etika

"Penginnya sih beliau hadir sebagai apresiasi. Kan beliau presiden," ujar Darli (41), saat dijumpai di Sekretariat TKD DKI Jakarta Ganjar-Mahfud, Jl. Hang Lekir XII, Jakarta Pusat, Sabtu pagi.

Demikian pula diungkapkan Franky (49). Meski ia mengakui bahwa hubungan antara Presiden Jokowi dengan partainya sedang memanas, tetapi dari lubuk hati yang terdalam, besar harapan Frangky atas kehadiran Jokowi. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com