Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Pantau Pintu Air Palmerah Jebol, Petugas: Memang Sudah Ambles dan Keropos

Kompas.com - 05/02/2024, 22:17 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Saringan Unit Pelayanan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Agus telah menduga Pos Pantau Pintu Air Palmerah, Jakarta Barat, bakal jeblos.

Pasalnya, konstruksi bangunan itu telah keropos akibat terkikis air Kali Inspeksi Grogol.

“Sudah feeling memang pas baru dua hari kemarin, posisi (bangunan) sudah ambles begini karena sudah keropos,” kata Agus saat ditemui di lokasi, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Pos Pantau Pintu Air Palmerah Jebol, Bongkahan Tembok Jatuh ke Kali

Dia menyebutkan, sebelum pos pantau jebol, para petugas telah melaporkan kondisi bangunan tersebut kepada atasan.

Dinas terkait kemudian mengecek kondisi pos yang berada tepat di atas saringan sampah tersebut.

“Kami sempat ngomong ke atasan. Dia sudah lapor, rumah jaga bakal ambles. Sempat (petugas) tindak lanjut ke sini, mengecek, survei, ditangani. Cuma kami enggak tahu kondisinya bagaimana,” ungkap dia.

Agus menjelaskan, pintu air biasanya dibuka ketika debit air meningkat. Dengan begitu, air dari Kali Inspeksi Grogol tak akan meluap dan melimpas ke permukiman warga.

Baca juga: 2 Rumah di Kebon Pala Kebanjiran, Warga Minta Damkar Sedot Genangan agar Cepat Surut

Namun, ketika Agus membuka pintu air pada Senin sore, tembok pos pantau justru roboh lalu jatuh ke dasar kali.

“Kalau saya enggak buka pintu air, (warga) di atas pasti sudah teriak-teriak minta dibuka, karena banjir. Risiko saya sebagai pekerja, sudah SOP, membuka (pintu air) walaupun ada risikonya kayak begini (pos pantau jebol),” ucap Agus.

Curah hujan tinggi, lanjut dia, menyebabkan debit air meningkat dan terus mengikis tembok yang sudah lapuk.

“Insya Allah besok sudah ditangani, ditindaklanjuti. Jadi difokusin di sini dulu, diutamakan mesinnya dulu, biar sampah enggak ada yang kesumbat," tutur Agus.

Baca juga: Pedagang Warteg di Pondok Karya: Kalau Sudah Banjir, Makanan Terpaksa Dibuang

Dihubungi secara terpisah, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti mengungkapkan, pos pantau yang jebol berada di sekitar saringan sampah milik Dinas LH DKI.

"Yang longsor konstruksi rumah genset, (akibat) tergerus air yang cukup deras. Saat ini sedang dilakukan upaya pengangkatan beberapa panel bar screen supaya tidak terjadi efek bendung," ujar Purwanti.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin malam, bongkahan berkelir oranye sudah tergeletak hingga menyebabkan aliran air tersendat.

Dilihat lebih dekat, sisi bawah struktur bangunan itu tampak dipenuhi lumut.

Sampah di Kali Inspeksi Grogol juga ikut tersangkut di sekitar bongkahan tembok yang jebol.

Beberapa petugas tampak membersihkan sampah yang menyangkut agar air tak meluap dan menyebabkan banjir. Mereka langsung turun ke kali dengan peralatan seadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com