Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Masuk JPO di Taman Secawan Depok Ditutup Bambu

Kompas.com - 07/02/2024, 14:45 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Salah satu akses masuk Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Taman Secawan, Pancoran Mas, Depok ditutup sejumlah bambu.

JPO yang baru saja diresmikan akhir Desember 2023 ini sempat ramai dibicarakan di media sosial setelah beredarnya video yang menunjukkan sejumlah anak menjadikan jembatan tersebut sebagai perosotan.

"Iya, kayaknya saya liat jembatannya ditutup, mungkin belum lama ini ya. Tapi setiap saya ke sini, anak-anak masih tetap main kok," kata salah seorang warga, Yani (36) kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Kondisi Taman Secawan Depok: Bersih dan Terawat, tapi Akses JPO Ditutup Bambu

Yani mengungkapkan, semenjak video tersebut beredar, anak-anak tetap datang dan bermain di jembatan itu setiap sore mulai pukul 16.30 WIB.

"Kemarin saja mereka main tuh di taman lagi, bawa-bawa bambu buat rakit sesuatu saya juga kurang ngerti, intinya sih mainan baru mereka. Tapi pas dicoba ditaruh di permukaan air kali eh tenggelam," lanjut Yani.

Hal berbeda disampaikan oleh salah seorang warga lainnya, Astuti (54).

"Saya belum lihat lagi sih soal ditutup bambu itu. Tapi memang lumayan banyak sih anak-anak yang main di jembatan. Ada kayaknya 5-6 orang tuh (untuk satu sisi jembatan) ya," ungkap Astuti di rumahnya.

Menurut Astuti, aktivitas anak yang bermain di jembatan itu memang sedikit membahayakan.

"Itu kan jalur jembatannya bukan bentuk tangga ya tapi rata meluncur gitu. Cuma masih membingungkan saja jadinya, dibangun seperti itu untuk disabilitas, motor, atau bagaimana. Itu yang saya masih kurang ngerti," jelas Astuti.

Di samping itu, Yani pernah melintasi jembatan itu dan memang saat turun dirasa agak sedikit curam.

"Mungkin karena saya juga agak takut ketinggian, tapi memang pas turun tuh lumayan curam," tutur Yani.

Baca juga: Sistem Buka Tutup Jalur di Jembatan Mampang Depok Berlaku 24 Jam

Berbeda dengan Astuti dan seorang pengemudi ojek online, Asnawi (39) mengaku belum pernah melintasi jembatan tersebut.

"Kalau saya, belum kepikiran aja naik jembatan untuk apa, karena jarang diam di rumah sini," imbuh Astuti.

"Saya biasa diam di sini (Taman Secawan) di kursi-kursi nya saja sih, jadi belum merasakan tuh naik ke JPO gimana," terang Asnawi.

Sebagai informasi, Taman Secawan Depok diresmikan pada Kamis (28/12/2023) oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

Pembangunan Taman Secawan merupakan bagian dari penataan Simpang Sengon, yang progresnya akan terus dilanjutkan secara bertahap, khususnya untuk pembangunan Landmark Taman Secawan hingga ke arah Jalan Raya Tanah Baru.

Asal mula nama Taman Secawan diambil dari akronim sungai elok, cantik, dan menawan.

Baca juga: Warga: Pembangunan Jembatan Mampang Depok Bikin Tambah Macet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com