Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Minat Masyarakat, Panita Hadirkan "Booth" UMKM di TPS Kampung Pemilu Depok

Kompas.com - 12/02/2024, 20:45 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua RW 03 Pancoran Mas Depok Nuryadin (53) mengatakan, akan menyediakan booth bagi UMKM yang ingin menjajakan dagangannya di dekat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayahnya.

"Sudah ada yang daftar ke kami itu 10 UMKM dari warga RW 03, kebanyakan nanti mereka jualan makanan dan minuman," kata Nuryadin kepada Kompas.com, Senin (12/2/2024).

Nuryadin menuturkan, gerai UMKM ini dihadirkan untuk memeriahkan pesta demokrasi. Booth UMKM akan diletakkan di lapangan sebelah lapak TPS RW 03.

Baca juga: Kampung Pemilu di Pancoran Mas Depok Hias TPS Berkonsep Kerajaan Nusantara

"Sehingga, yang datang ke TPS bukan hanya untuk mencoblos, tapi warga juga bisa belanja makanan dan minuman. Kami ingin memberi kesan kepada warga bahwa datang ke TPS itu bisa merasakan pesta demokrasi yang menyenangkan," ujar Nuryadin.

Selain itu, penyediaan gerai UMKM ini merupakan agenda besar dari RW 03, Pancoran Mas, Depok yang termasuk dalam bagian Kampung Pemilu.

Di samping itu, Kampung Pemilu juga menyediakan odong-odong yang nantinya berkeliling ke empat shelter di sekitar lingkungan RW 03 untuk menjemput lansia.

"Kami menyediakan odong-odong untuk menjemput lansia atau mereka yang sakit di wilayah RW 03 saat hari Pemilu," tambah Nuryadin.

Odong-odong tersebut akan beroperasi saat hari Pemilu, Rabu (14/2/2024), dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

"Jumlah armada hanya ada satu, tapi akan terus keliling dari pagi. Tidak didata soal lansia yang bakal naik, jadi mereka bisa langsung menunggu saja di titik jemput," tambah Nuryadin.

Baca juga: RW 03 Pancoran Mas Depok Siapkan Odong-Odong untuk Antar Jemput Lansia ke TPS

Sebagai informasi, Kampung Pemilu merupakan inisiasi warga RW 03 Pancoran Mas Depok yang menggabungkan 11 RT dengan total 7 TPS dalam satu lokasi pada hari Pemilu.

Kampung Pemilu digelar di Jalan Nenas Raya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sekitar 1.500-an.

"Setiap TPS itu menampung sekitar dua hingga tiga RT, masing-masing minimal ada 250 DPT, jadi dikalikan 7 TPS ada 1.500-an," ungkap Bendahara RW 03 Yasin (47) di lokasi Kampung Pemilu.

Sudah menjadi kali ketiga menggelar Kampung Pemilu, tema dan konsep tahun ini mengambil tentang "Kampung Pemilu Kerajaan Nusantara".

Ketujuh TPS di Kampung Pemilu mewakili 7 kerajaan yang tersebar di Indonesia yakni, Kerajaan Pasundan, Kerajaan Toraja, Kerajaan Batak, Kerajaan Buleleng, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Fatahillah, dan Kerajaan Samudera Pasai.

Baca juga: RS Polri: Ada Luka Terbuka di Leher Pria yang Ditemukan Tewas di Indekos Depok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com