JAKARTA, KOMPAS.com - Perolehan suara capres-cawapres di TPS 054, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, meleset dalam aplikasi Sirekap milik KPU.
Paslon capres-cawapres tersebut yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Petugas KPPS TPS 054 yang mengunggah data ke Sirekap, Teguh (26), mengungkapkan, beberapa calon anggota legislatif (caleg) juga mengalami hal serupa.
"Bisa dilihat, misal salah satu caleg berinisial Y. (Aplikasi) ngebacanya bukan 001 (suara) tapi 881," ucap Teguh kepada Kompas.com di Pulogebang, Kamis (15/2/2024).
Baca juga: Jumlah Suara Prabowo-Gibran dalam Sirekap Melebihi DPT di TPS 054 Cakung, Petugas: Kesalahan Sistem
Teguh mengungkapkan proses dirinya memasukkan hasil penghitungan manual surat suara Pemilu 2024 ke aplikasi Sirekap.
Ia mengunggah foto-foto formulir C hasil penghitungan ke dalam aplikasi Sirekap. Di dalamnya, terdapat keterangan berlogo kamera, awan, dan centang.
Masing-masing logo menunjukkan proses petugas KPPS memasukkan data.
Logo kamera menandakan bahwa foto formulir C telah diambil, awan menandakan foto telah diunggah ke Sirekap, dan centang menandakan foto telah diverifikasi.
Saat tiga logo itu berwarna hijau, artinya Sirekap telah menerima data dari foto dalam bentuk tertulis. Kemudian, pengunggah sudah memverifikasi data yang diterima Sirekap.
"Kalau di (kategori) DPR (dan kategori lainnya), kalau menurut aplikasi itu salah atau aplikasi ragu baca datanya, tulisannya merah dan bisa diganti (data yang salah)," kata dia.
Ketika mengeklik "Detail", Teguh dibawa ke laman yang menunjukkan foto formulir C. Di bawahnya adalah daftar nama caleg dan jumlah perolehan suara masing-masing caleg.
Di sana, petugas KPPS bisa melihat apakah jumlah suara yang tercatat dalam sistem Sirekap sesuai dengan yang tertera dalam foto formulir C.
Jika berbeda, petugas KPPS bisa mengedit datanya. Namun, hal ini tidak bisa dilakukan dalam kategori capres-cawapres.
Teguh menjelaskan, caleg berinisial Y hanya dipilih oleh satu orang. Namun, dalam Sirekap, ia tercatat sebagai caleg dengan perolehan 881 suara.
"Kalau penghitungan manual, dia cuma dipilih satu orang. Sedangkan di aplikasi, kebacanya terserah si aplikasi saja," kata Teguh.