BEKASI, KOMPAS.com - Moda transportasi lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek dianggap sudah semakin bisa diandalkan warga.
Kendati demikian, ada sejumlah catatan kecil dari para penggunanya. Salah satunya diutarakan Restu Oktavian (23).
"Sudah tepat waktu sih datangnya, cuma kalau bisa lebih dipersingkat (waktu tunggu antar kereta)," kata Restu saat diwawancarai di Stasiun Jatimulya, Selasa (20/2/2024).
Restu menuturkan, alasan dia memilih menggunakan LRT dibanding KRL karena jarak dari stasiun yang dekat dengan kantornya.
Baca juga: LRT Jabodebek Datang dan Berangkat Tepat Waktu
Akan tetapi, Restu menyayangkan waktu tunggu antar kereta (headway) terpatok 14 menit.
"Saya kan pilih ini karena stasiun dekat dengan tempat kerja tapi soal waktu nunggu antar kereta 14 menurut saya masih kurang efisien," imbuhnya.
Restu berpendapat, akan lebih tepat apabila headway ditekan menjadi 5 sampai 10 menit.
Selain Restu, pendapat yang sama juga diungkap oleh Rana (25). Warga Grand Wisata ini berharap pihak pengelola memangkas headway.
"Harus ditekan lebih singkat sih soalnya aku sering kelewatan juga terus nunggu (keretanya) jadi lama gitu," kata dia.
Baca juga: Lebih Cepat, Headway LRT Jabodebek Kini Jadi 14 Menit
Menurut Rana, headway yang pas untuk opersional moda transportasi LRT Jabodebek berkisar di waktu tujuh menit.
"Lima menitan lah ya, atau tujuh menit sih paling pas idealnya. Jangan terlalu lama atau terlalu pendek," imbuh Rana.
Sebagai informasi, Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan adanya perubahan headway yang lebih cepat.
"Untuk headway pada lintas pelayanan 1 dan 3 (Harjamukti dan Jatimulya), mulai 16 Januari menjadi 14,5 menit. Lebih cepat 30 detik dibanding periode sebelumnya (sebelum 16 Januari)," ujar Mahendro saat dikonfirmasi.
Baca juga: LRT Jabodebek Tetap Operasikan 16 Trainset meski Bubut Roda Telah Rampung
Perubahan headway tersebut, lanjut Mahendro, bukan dikarenakan penambahan rangkaian kereta.
"Bukan karena penambahan trainset (TS) melainkan karena penambahan jumlah perjalanan," kata dia.
Sebelumnya, pada November sampai 15 Januari 2024, jumlah perjalanannya 200 di hari kerja, 202 di akhir pekan.
"Sedangkan setelah 16 Januari 2024 jumlah perjalanan menjadi 264 saat weekday dan 240 saat weekend," imbuh Mahendro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.