JAKARTA, KOMPAS.com - Rukmini (57), seorang pedagang warung kelontong di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, mengeluhkan distribusi bahan sembako yang tidak merata.
Akibatnya, pembeli tidak banyak yang singgah ke warungnya karena stok barang yang kosong.
"Misalnya ya terigu yang premium atau terigu biasa lah. Kami suka tidak dapat stok," jelas dia saat ditemui di lokasi, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Jeritan Hati Pedagang: Omzet Makin Menipis Imbas Harga Beras Melambung
"Kalau kayak gini kan kami jadi sepi pembeli, semua larinya ke pasar modern," kata dia.
Sepinya pembeli membuat penghasilan warung Rukmini turun drastis. Apalagi di beberapa momen salah satunya bulan Ramadhan, tidak seindah yang ia bayangkan.
"Orang mau cari terigu kan mau bulan puasa bikin kue, di sini barangnya hanya sedikit. Sedangkan di pasar modern banyak," ucap dia.
Rukmini tak mempermasalahkan pasar modern yang tersebar bahkan berdampingan di jalan. Dia hanya minta ke pemerintah agar pasar tradisional juga dihidupkan.
Contohnya, ia ingin pasar modern dibatasi penjualan bahan pangan agar pasar tradisional bisa kebagian barang untuk dijual.
"Saya inginnya ya pedagang tradisional seperti kami di pasar ini dihidupkan," kata Rukmini.
"Jadi tolong lah pemerintah dibatasi penjualannya. Biar kami dapat juga bahan pangan ini, dan dijual dengan harga eceran tertinggi," tambahnya.
Baca juga: Pedagang: Kalau Mau Harga Beras Turun, Semua Tergantung Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.